Senin 14 Jan 2019 15:32 WIB

LRT Cibubur-Depok Dibangun di Bawah

Harga pembangunan LRT diperkirakan di bawah Rp 500 miliar per kilometer.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolanda
Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan stasiun Kereta Light Rail Transit (LRT) di Jakarta, Jumat (4/1).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan stasiun Kereta Light Rail Transit (LRT) di Jakarta, Jumat (4/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pembangunan LRT seksi Cibubur Depok akan dibangun di tanah atau tidak elevated.

Luhut menjelaskan langkah ini akan membuat pembangunan LRT lebih efisien.

"Pembangunan LRT Cibubur, Depok akan (dibangun) di bawah, harganya akan di bawah Rp 500 miliar per kilometer. Kami belum tau pasti bisa lebih dari setengah," ujar Luhut di Kantornya, Senin (14/1).

Luhut tak menampik banyaknya anggaran yang keluar pada saat pembangunan LRT kemarin karena pembangunan secara elevated (melayang). Hal tersebut mengakibatkan biaya investasi menjadi besar. Namun, besaran anggaran yang saat ini pun sudah melalui proses audit beberapa kali sehingga sudah melalui proses revisi anggaran.

"LRT itu betul diskusi, elevated dan non-elevated beda harga tinggi," ujar Luhut.

Sebelumnya, Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla mengkritik pembangunan lintasan kereta ringan (light rail transit/LRT) lantaran proyek ini memakan dana cukup besar dan tidak efisien. Proyek yang mengarah ke wilayah di luar kota ini dinilai tidak mendesak dibuat dengan model melayang atau elevated, tapi bersisian dengan jalan tol. 

"Bangun LRT ke arah Bogor dengan elevated. Buat apa elevated kalau hanya berada di samping jalan tol. Dan biasanya itu tidak dibangun bersebelahan dengan jalan tol, harus terpisah," ujar Kalla akhir pekan lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement