Jumat 11 Jan 2019 11:00 WIB

Investor Cina Bidik Sejumlah Proyek Infrastruktur di Jabar

Proyek infrastruktur yang diincar investor Cina ini adalah jalan tol

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Nidia Zuraya
Jalan tol
Foto: Republika
Jalan tol

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT China Railway Group Limited (CREC) membidik investasi sejumlah proyek infrastruktur yang ada di Jawa Barat. Menurut Sekda Jabar Iwa Karniwa, pemimpin konsorsium Cina untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung  tersebut sudah membuka pembicaraan bersama pihaknya terkait rencana investasi di Jabar.

“Mereka mewakili para owner kereta cepat yang berkeingan untuk investasi tak hanya di proyek kereta api cepat,” ujar Iwa di Bandung, Jumat (11/1).

Baca Juga

Menurut Iwa, pihak CREC mengajukan diri untuk bisa berkontribusi membangun sejumlah rencana pembangunan ruas tol, akses bandara Kertajati hingga pelabuhan Patimban. Saat disodori peluang investasi di Tempat Pengelolaan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Legoknangka, Bandung pun CREC tertarik.

Pemprov Jabar, kata Iwa, menyambut baik rencana investasi tersebut. Namun pihaknya meminta agar CREC berkomunikasi aktif dengan Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) mengingat urusan inisiasi maupun investasi tol ada di sana.

“Di kita ada 16 ruas jalan tol, kita arahkan ke BPJT karena bukan di kita (kewenangannya), tapi provinsi akan membantu sepenuhnya investasi di Jabar, agar proyek tol terealisasi semua,” katanya.

Menurut Iwa, CREC dalam pertemuan tersebut tidak membahas progres proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung. Alasan ingin menanamkan modal di Jabar dipastikan pihaknya karena konsorsium sudah kadung mengerjakan proyek besar di Jabar.

“Mereka melihat setelah kereta cepat berjalan baik, akhirnya tertarik untuk investasi lain,” katanya.

Terkait kesiapan dana, menurut Iwa, meski dalam pertemuan tidak terungkap besarannya, pihak CREC memastikan memiliki dukungan dana tak terbatas. Pemprov sendiri memilih untuk urusan guyuran infrastruktur tersebut dibahas langsung antara CREC bersama BPJT.

“Misalnya, tol Gedebage-Cilacap itu investasinya butuh Rp 41 triliun, silahkan berkoordinasi dengan BPJT,” katanya.

Iwa mengatakan, karena sejumlah proyek tol dan infrastruktur lain sudah mulai berproses, pihak CREC masih dimungkinkan untuk turut serta. Iwa memastikan meski konsorsium memiliki dana yang tak terbatas, aturan main dan administrasi tidak bisa dilanggar. “Harus sesuai aturan berlaku,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement