Selasa 08 Jan 2019 17:20 WIB

Dirut Baru Pegadaian Targetkan Nasabah Tumbuh 23,4 Persen

Nasabah Pegadaian pada tahun lalu mencapai 10 juta.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas Pegadaian menujukkan logam mulia emas batangan di kantor PT Pegadaian, Jakarta, Selasa (11/7).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Petugas Pegadaian menujukkan logam mulia emas batangan di kantor PT Pegadaian, Jakarta, Selasa (11/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Kuswiyoto berkomitmen semakin agresif dalam menjaring nasabah baru pada 2019. Ia menargetkan pertumbuhan 23,4 persen menjadi 12,3 juta nasabah.

"Kami akan lebih agresif menggarap nasabah UMKM dan milenial, karena masih banyak ruang untuk menumbuhkan di segmen itu," kata Kuswiyoto di Kantor Pusat Pegadaian, Jakarta Pusat, Selasa (8/1).

Salah satu caranya adalah dengan mengembangkan produk-produk inovatif.  Ia menjelaskan nasabah Pegadaian pada tahun lalu mencapai 10 juta, naik 9,4 persen dari 2017 sekitar 9,5 juta nasabah.

Menurutnya, banyak ruang untuk melakukan terobosan agar target tahun ini bisa dicapai. Seperti dengan meluncurkan fintek. Era digital ekonomi dan pesatnya pertumbuhan fintek telah mendorong Pegadaian untuk terus berinovasi.

Kuswiyoto optimis, bahwa dampak dari bermunculannya gadai swasta dan fintek, belum menggerus bisnis Pegadaian. Mengingat pangsa pasar industri pergadaian nasional masih dikuasai oleh Pegadaian yaitu diatas 90 persen.

"Kami memiliki SDM yang berpengalaman dan jaringan yang luas hingga ke pelosok di Tanah Air," katanya dalam siaran pers yang diterima Republika.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan, pada Oktober 2018 jumlah perusahaan gadai swasta yang telah mendapatkan izin sebanyak 16 perusahaan. Sedangkan perusahaan yang baru terdaftar di OJK sebanyak 41 perusahaan gadai.

Perusahaan fintek gadai swasta yang telah mendapatkan izin OJK baru satu perusahaan dan total yang terdaftar di OJK sebanyak 77 perusahaan. Terus bertumbuhnya bisnis pergadaian dan fintek menunjukkan bahwa pasar gadai dan non gadai masih besar.

Kuswiyoto yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Corporate Banking Bank Raykat Indonesia (BRI) Tbk. pada 2017 dipercaya menjadi Direktur Hubungan Kelembagaan dan Direktur Manajemen Risiko BRI, sedangkan 2015-2017 sebagai Direktur Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement