Senin 07 Jan 2019 14:46 WIB

Bandara Ngurah Rai Siap Perpanjang Landasan Pacu

Perpanjangan landasan pacu direncanakan 400 meter.

Foto udara sisi barat kawasan reklamasi Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali, Jumat (23/11).
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Foto udara sisi barat kawasan reklamasi Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali, Jumat (23/11).

REPUBLIKA.CO.ID, KUTA - PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, siap memulai proses pembangunan perpanjangan landasan pacu 400 meter. Perpanjangan landasan pacu ini untuk mengakomodasi tingginya permintaan dari maskapai yang ingin menggunakan pesawat berbadan lebih besar.

"Perpanjangan runway segera kami kerjakan tetapi kami harus melakukan studi analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) dulu," kata General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Yanus Suprayogi setelah menutup Posko Natal dan Tahun Baru di bandara setempat di Kuta, Bali, Senin (7/1).

Menurut dia, perpanjangan akan segera dilakukan menunggu sejumlah proses perencanaan termasuk Amdal. Sosialisasi intensif dan menyeluruh pun mulai dilakukan kepada masyarakat. Sebelumnya, sosialisasi telah dilakukan khususnya kepada pemangku kepentingan di desa terdekat sekitar bandara yang sudah memberikan lampu hijau untuk mereklamasi lahan perairan di sebelah barat bandara.

Perpanjangan landasan pacu sepanjang 400 meter itu akan menambah panjang runway menjadi 3.400 meter sehingga mampu mengakomodasi lebih banyak pesawat berbadan besar di antaranya jenis Boeing 777 dan Airbus A-380.

Proses pengurugan lahan atau reklamasi meliputi total 107 hektare lahan untuk perpanjangan runway termasuk lahan saat ini untuk pembangunan apron seluas 35 hektare yang sedang dikerjakan dan apron seluas 8 hektare yang sebelumnya sudah selesai.

Meski demikian, Yanus belum memastikan jumlah anggaran yang akan dialokasikan karena saat ini sedang dihitung oleh Angkasa Pura I selaku pengelola bandara.

Bandara I Gusti Ngurah Rai mencatat setiap tahun pertumbuhan penumpang selalu meningkat rata-rata 11 persen selama kurun waktu 2015-2018. Tahun 2018, salah satu bandara tersibuk di Tanah Air itu melayani 23,7 juta penumpang atau naik 13 persen jika dibandingkan tahun 2017 mencapai 21 juta orang. Rata-rata pergerakan penumpang per hari di bandara itu mencapai sekitar 65 ribu atau per bulan mencapai sekitar 2 juta orang.

Dengan data tersebut, pengelola bandara itu memprediksi jumlah penumpang maksimal yang bisa dilayani mencapai 37 juta orang tahun 2026, sehingga rentang tahun 2023 diperkirakan Bali sudah harus ada bandara baru yang saat ini sedang direncanakan di Kabupaten Buleleng, Bali.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement