Sabtu 05 Jan 2019 08:49 WIB

Stok Beras di DIY Sangat Cukup

Stok beras di gudang Bulog DIY sekitar 11 ribu ton

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Andi Nur Aminah
Pekerja mengangkut karung berisi beras dari gudang Perum Bulog untuk dijual ke pasar di Serang, Banten, Sabtu (8/12). Menjelang libur Natal dan Tahun Baru Perum Bulog menggelontorkan 2,4 juta ton stok beras untuk menekan harga beras jenis medium di pasaran.
Foto: Asep Fathulrahman/Antara
Pekerja mengangkut karung berisi beras dari gudang Perum Bulog untuk dijual ke pasar di Serang, Banten, Sabtu (8/12). Menjelang libur Natal dan Tahun Baru Perum Bulog menggelontorkan 2,4 juta ton stok beras untuk menekan harga beras jenis medium di pasaran.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Saat ini harga beras ada kecenderungan mengalami kenaikan rata-rata Rp 500 per kilogram. "Karena itu pemerintah mewaspadai kenaikan harga beras pada masa paceklik di awal 2019 ini," ujar Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Divre DIY, Ahmad Kholisul, Kamis (3/1).

Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, harga beras akan mengalami kenaikan selama Januari dan Februari. Saat itu para petani mulai memasuki awal musim tanam dan tidak ada yang panen.

Mengantisipasi hal itu, Bulog meluncurkan beras medium untuk operasi pasar di berbagai titik strategis. Selain itu, Bulog juga akan melakukan operasi pasar melalui saluran distribusi yang mereka miliki.

"Kita bukan lagi 'pemadam kebakaran' yaitu melakukan operasi pasar ketika sudah terjadi kenaikan harga. Bulog sekarang lebih pada melakukan tindakan pencegahan," ujarnya.

Ahmad mengatakan, operasi pasar sepanjang tahun memang menjadi program pemerintah untuk mengendalikan harga bahan pokok. Berdasarkan pengalaman 2018, realisasi Operasi Pasar Beras dari Bulog justru serapannya paling besar yaitu terjadi pada bulan Januari dan Februari.

Saat ini, Ahmad mengatakan, stok pangan di DIY sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat DIY beberapa bulan ke depan. Stok beras di Gudang Bulog DIY mencapai 11 ribu ton.

Di samping itu, dia mengatakan, gudang di bawah wilayah kerja Bulog Divre DIY yang meliputi Kedu dan Banyumas, stok beras mencapai 42 ribu ton lebih. Stok tersebut juga mencukupi untuk memenuhi gejolak kenaikan harga beras mulai awal Januari 2019 hingga masa panen nanti.

Lebih lanjut Ahmad mengungkapkan Bulog akan siap memenuhi kebutuhan operasi pasar berapapun jumlahnya, di manapun dan kapanpun akan dilakukan. "Masyarakat tidak perlu khawatir apalagi panik dengan stok beras di DIY," ujarnya.

Ahmad menambahkan, realisasi operasi pasar antara 2017 dengan 2018 memang sangat berbeda. Operasi pasar pada 2018 dilakukan sepanjang tahun dan setiap ada kesempatan. "Sementara pada 2017 dilakukan hanya ketika harga di pasaran sudah tinggi," jelasnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement