Jumat 04 Jan 2019 12:46 WIB

Menabung untuk Hari Depan Bersama ASABRI

Melalui reksadana BBAS ASABRI mengajak peserta lebih tenang dan PD menghadapi pensiun

ASABRI mengajak para pesertanya ikut reksadana agar masa pensiun bisa lebih dipersiapkan.
Foto: ASABRI
ASABRI mengajak para pesertanya ikut reksadana agar masa pensiun bisa lebih dipersiapkan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan peserta ASABRI pada masa pensiun, ASABRI mendorong pesertanya untuk menabung tambahan dalam reksadana. Diharapkan peserta mau menabung tambahan Rp 100 ribu per bulan sehingga pada saat pensiun nanti, peserta mempunyai tambahan uang pensiun.

Jika peserta baru, kemudian menabung tambahan Rp 100 ribu per bulan, maka sekitar 30 tahun lagi, pada akhir masa dinasnya, yang bersangkutan diproyeksikan dapat mencairkan tambahan tabungan sekitar Rp 200 ribu. Angka ini adalah sekitar empat kali lebih besar dari nilai tunai santunan dari program Tunjangan Hari Tua (THT) yang menjadi program konvensional ASABRI.

Sebagai insentif agar peserta mau menabung tambahan dalam reksadana yang bernama Bahana Berimbang Asabri Sejahtera (BBAS), maka ASABRI memberikan subsi diiuran pertama sebesar Rp 100 ribu rupiah per peserta. "Kita tidak mungkin memberikan subsidi tersebut kepada seluruh peserta sekaligus. Untuk itu, subsidi diberikan bertahap, dengan anggaran Rp 2,5 miliar atau untuk 25 ribu peserta per tahun," ujar ASABRI dalam siaran persnya.

photo
Para peserta ASABRI.

Sistemnya diberikan dengan siapa cepat, dia yang dapat. Jika alokasi subsidi tersebut habis dalam satu tahun, maka peserta yang belum dapat subsidi, bisa mengajukan untuk ikut reksadana tersebut tahun berikutnya.

Program reksadana top up tersebut di atas dilatar-belakangi oleh keprihatinan ASABRI terhadap kondisi umum pensiunan di Indonesia yang tidak memiliki bekal yang cukup untuk memasuki masa pensiun. Untuk menopang biaya hidup setelah pensiun, sebagian besar pensiunan harus bekerja kembali, ikut hidup dengan anak, dan lebih dari 50 persen mengajukan utang pada bank atau lembaga keuangan.

ASABRI melihat, salah satu penyebab utama dari kondisi ini adalah karena mereka kurang menabung pada saat mereka aktif bekerja. Rasio iuran pensiun di Indonesia adalah yang terendah jika dibandingkan dengan Negara manapun di dunia ini.

Melalui reksadana BBAS, dan subsidi dari ASABRI, maka ASABRI ingin membantu mereka agar terhindar dari masalah-masalah tersebut di atas. Diharapkan para pensiunan bisa memasuki masa pensiun dengan lebih tenang dan Percaya Diri (PD).

Reksadana BBAS mengajari disiplin menabung, dengan filosofi investasi "don’t save what is left after spending, but spend what is left after saving". Paradigma para peserta saat ini adalah dari gaji bulanan yang ada langsung dibelanjakan, baru sisanya ditabung. Dengan BBAS mereka diminta untuk membalik paradigma, yakni dari gaji bulanan disisihkan dulu untuk nabung, baru sisanya dibelanjakan.

"Belajar disiplin menyisihkan Rp 100 ribu per bulan tentunya tidak berat, tapi hasilnya pada saat pensiun sangat dapat diandalkan," kata pernyataan pers ASABRI. (Adv)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement