Rabu 02 Jan 2019 22:51 WIB

Danamon Group Serahkan Bantuan untuk Korban Tsunami

Bantuan diberikan kepada sekitar 800 Kepala Keluarga.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Gita Amanda
Warga sedang merapikan puing sisa tsunami di Desa Bulakan, Serang, Banten. Rabu (26/12).
Foto: Republika/Muhammad Ikhwanuddin
Warga sedang merapikan puing sisa tsunami di Desa Bulakan, Serang, Banten. Rabu (26/12).

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Danamon Group menyerahkan bantuan kepada korban tsunami Selat Sunda berupa tenda, alas tidur, makanan siap saji, obat-obatan, perlengkapan kebersihan, selimut, pakaian dan masker. Bantuan diberikan kepada sekitar 800 Kepala Keluarga di Desa Banyu Mekar, Desa Banyu Biru, Desa Teluk Serang Banten dan Lampung Selatan.

Bantuan ini diserahkan oleh Yayasan Danamon Peduli (Danamon Peduli) melalui relawan karyawan Danamon Group (Danamon, Adira Finance, Adira Insurance) bersama Korem 064 Maulana Yusuf (Serang) dan TNI Angkatan Darat (Lampung) merespon bencana Tsunami Selat Sunda melalui program Cepat Tanggap Bencana (CTB).

"Dengan bantuan kebutuhan darurat ini kami harapkan dapat meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana sekaligus membantu agar korban dapat segera bangkit dan beraktivitas kembali,” ujar Ketua Umum Yayasan Danamon Peduli, Restu Pratiwi, dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (2/1).

Hingga Desember 2018, Danamon Peduli melalui relawan Danamon dan anak perusahaan telah merespon 19 bencana alam dan non-alam dengan jumlah penerima manfaat sekitar 40 ribu jiwa dengan nilai bantuan lebih dari Rp 1,3 miliar.

Selain merespon bencana melalui bantuan langsung kepada masyarakat yang terdampak bencana, Danamon Group dan Danamon Peduli aktif dalam upaya memitigasi bencana melalui kegiatan bertajuk Peduli Lingkungan.

Danamon Group wilayah Serang, Banten secara bertahap telah melakukan penanaman 68.200 bakau di pesisir Sawah Luhur dan area tambak teluk pesisir Desa Banten Cengkok Kecamatan Kasemen Serang. Penanaman dan pemeliharaan bakau ini bekerja sama dengan Kelompok Tani Bumi Hijau dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Serang sebagai mitra kerja yang membantu menjaga kelestarian dari tanaman bakau tersebut sekaligus sebagai pengembangan kawasan eko wisata.

Berdasarkan keterangan dari Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Kota Serang, kondisi bakau di pesisir Sawah Luhur baik secara kualitatif maupun kuantitatif mengalami penurunan. Tanaman bakau mampu meredam laju abrasi dan gelombang laut yang besar termasuk Tsunami, menetralisir bahan kimia jahat yang mencemari rawa pantai, mensterilkan air laut yang asin menjadi tawar, menjaga ekosistem hewani dan banyak lagi.

Perlu pula kita sadari bahwa perubahan iklim yang terjadi akibat pemanasan global merupakan bencana bagi mahluk hidup. Tanaman bakau memiliki kemampuan menyerap gas karbondioksida (CO2) lima kali (5x) lebih banyak daripada hutan tropis di dataran tinggi.

Restu menjelaskan, Organisasi Meteorologi Dunia menyatakan 2016 sebagai tahun terpanas dalam sejarah. Suhu atmosfer bumi dalam setahun naik  rata-rata 1,1 derajat Celsius dibandingkan periode sebelumnya. Jika kita tidak segera melakukan inisiatif untuk perbaikan lingkungan maka kondisi pemanasan global yang berakibat pada perubahan iklim akan terus memburuk.

"Danamon Peduli ke depannya akan lebih memfokuskan pada inisiatif - inisiatif ‘pro-lingkungan’ yang secara khusus bertujuan untuk memitigasi dan mengurangi risiko bencana guna memastikan kelangsungan bumi yang menopang seluruh kehidupan kita," jelas Restu.

Sebagai salah satu mitra kerja pemerintah dalam pelaksanaan Sustainable Development Goals (SDG), Danamon Peduli menjalankan kegiatan Peduli Lingkungan di seluruh wilayah operasional Danamon dan anak perusahaan di Indonesia. Selama tahun 2018, Danamon Peduli telah melaksanakan 43 kegiatan Peduli Lingkungan senilai Rp 2,5 miliar untuk pelaksanaan berbagai inisiatif pro-lingkungan di seluruh Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement