Rabu 02 Jan 2019 17:38 WIB

IHSG Awal Tahun Ditutup Melemah

Frekuensi perdagangan tercatat 300.079 kali transaksi.

Tamu undangan berfoto saat pembukan perdagangan 2019 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1).
Foto: Republika/Prayogi
Tamu undangan berfoto saat pembukan perdagangan 2019 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal 2019 ditutup turun terpengaruh pergerakan bursa saham eksternal. IHSG BEI ditutup melemah 13,32 poin atau 0,22 persen menjadi 6.181,89. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 1,61 poin atau 0,16 persen menjadi 984,34.

Analis Kresna Sekuritas Robertus Yanuar Hady mengatakan pergerakan IHSG terpengaruh bursa saham eksternal yang cenderung mengalami tekanan. "Namun sentimen domestik cukup positif sehingga menahan pelemahan IHSG lebih dalam," ujarnya pada Rabu (2/1).

Ia mengatakan salah satu sentimen yang menjadi perhatian investor saham di dalam negeri, yakni data inflasi Desember 2018 yang cukup terkendali. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi pada Desember 2018 sebesar 0,62 persen, lebih rendah dibandingkan Desember 2017 sebesar 0,71 persen. Dengan inflasi tersebut maka inflasi tahun kalender Januari-Desember 2018 tercatat sebesar 3,13 persen dan inflasi tahun ke tahun (year on year/yoy) juga mencapai 3,13 persen.

"Inflasi yang terkendali akan berdampak positif ke depannya bagi pasar saham," kata Robertus Yanuar Hady.

Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan saham pada Rabu (2/1) ini sebanyak 300.079 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 15,26 miliar lembar saham senilai Rp 7,48 triliun. Sebanyak 157 saham naik, 258 saham menurun, dan 122 saham tidak bergerak nilainya.

Bursa regional, di antaranya Indeks Shanghai melemah 28,61 poin (0,97 persen) ke 2.465,29, indeks hang Seng melemah 715,39 poin (2,77 persen) ke 24.130,30, dan indeks Strait Times melemah 29,87 poin (0,97 persen) ke posisi 3.038,89.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement