Jumat 28 Dec 2018 19:36 WIB

Menhub: Tol Laut Dorong Ekonomi Wilayah Timur

Penyaluran distribusi masih berjalan satu arah.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya mengungkapkan, program tol laut dapat membangkitkan ekonomi kerakyatan di Indonesia Timur. Hal tersebut dikatakan Budi saat menerima kunjungan delegasi Panitia Hari Pers Nasional (HPN) 2019.

HPN 2019 yang mengangkat tema "Pers Menguatkan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Digital" akan digelar Kota Surabaya, Jawa Timur.

"Hari Pers ini momentum untuk membangkitkan ekonomi kerakyatan khususnya di Indonesia wilayah timur melalui program pemerintah yaitu tol laut," ujar Menhub di Jakarta, Jumat (28/12).

Dia lebih lanjut menjelaskan,  program tol laut berperan cukup vital bagi perekonomian di Indonesia Timur. Salah satunya adalah memangkas biaya distribusi untuk menekan harga jual di masyarakat.

"Saat ini Pemerintah sudah mengoperasikan tol laut dari barat ke timur dan 90 persen dari kebutuhan pokok yang dibutuhkan di Indonesia Timur didistribusi dari Surabaya," tuturnya.

Baca juga, Pemerintah Evaluasi Operasional Tol Laut.

Kendati demikian, menurut Menhub, penyaluran distribusi masih berjalan satu arah. Artinya komoditas dari Timur belum banyak dikirim ke wilayah Barat. Padahal, pemerintah sudah menyiapkan subsidi untuk tol laut.

"Kami berharap masyarakat dari Timur Indonesia bisa memanfaatkan angkutan yang bersubdi ini. Silahkan para pengusaha dari timur untuk membawa komoditasnya untuk dijual via Surabaya," katanya.

Menhub juga mengatakan, akan ada aplikasi khusus yang dibuat oleh PT Telkom. Lewat aplikasi tersebut, masyarakat bisa mengetahui barang-barang apa saja yang akan datang ke daerahnya.

"Dengan keterbukaan informasi ini, diharapkan masyarakat bisa mendapatkan barang-barang secara langsung, tidak melalui perantara. Sehingga pemerataan perekonomian akan terjadi," kata Budi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement