Sabtu 22 Dec 2018 00:04 WIB

Saham PTFI Resmi Diakuisisi, Ini Kata CEO PT Freeport

Langkah ini merupakan kesempatan yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Penambangan PT Freeport di Papua
Penambangan PT Freeport di Papua

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia resmi mengakuisisi 51 persen saham PT Freeport dengan melunasi pembayarannya melalui PT Inalum. CEO Freeport McMoRan, Richard Adkerson, menilai langkah ini merupakan kesempatan yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.

"Kami sangat antusias mengenai kelanjutan bisnis kami terkait kerja sama dengan PT Inalum, ini sangat positif bagi Indonesia dan Freeport. Ini menjadi kesepakatan yang sama-sama menguntungkan kedua belah pihak," ujar Adkerson di Istana Negara, Jakarta, Jumat (21/12).

Usai pelunasan akuisisi saham PT Freeport ini, kata Adkerson, Freeport telah mendapatkan kepastian hukum untuk melanjutkan operasionalnya hingga 2041 nanti. Selanjutnya, PT Freeport akan melanjutkan rencana bisnisnya dengan mengembangkan tambang bawah tanah terbesar di dunia.

"PTFI di Grasberg sedang bertransisi dari open pit yang beroperasi sejak 1990 ke tambang bawah tanah terbesar di dunia," kata dia.

Menurut dia, pengembangan tambang bawah tanah membutuhkan investasi yang sangat besar, yakni hingga 20 miliar dollar AS untuk beroperasi hingga 2041 nanti.

Selanjutnya, Adkerson juga berjanji, PT Freeport akan membantu menyelesaikan pembangunan smelter yang ditargetkan selesai dalam lima tahun ke depan.

Selain mengembangkan operasi pertambangan, Adkerson juga berjanji akan menciptakan lapangan kerja, memberikan keuntungan bagi masyarakat Papua dan masyarakat Indonesia, serta mengelola masalah lingkungan dengan baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement