Kamis 20 Dec 2018 20:00 WIB

Amartha Raih Penghargaan dari Digital Inclusion Award 2018

Amartha dianggap telah memberikan kontribusi besar untuk inovasi teknologi keuangan

Amartha bersama para penerima penghargaan Digital Inclusion Award 2018.
Foto: Amartha
Amartha bersama para penerima penghargaan Digital Inclusion Award 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Amartha meraih penghargaan Digital Inclusion Award 2018 untuk kategori Startup financial technology (fintech) dalam acara Digital Innovation Festival 2018 di Jakarta. Acara tersebut merupakan kerja sama antara Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Republik Indonesia (RI) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.

“Terpilihnya PT Amartha Mikro Fintek sebagai penerima Digital Inclusion Award 2018 menunjukkan adanya kontribusi besar inovasi digital yang telah diimplementasikan terhadap upaya perluasan inklusivitas ekonomi digital di Indonesia,” kata Ketua Umum MASTEL, Kristiono, di Jakarta, baru-baru ini.

MASTEL merupakan lembaga mandiri yang keberadaannya merupakan amanat Pasal 5 Ayat (4) Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi, fungsinya untuk menyampaikan pemikiran dan pandangan yang berkembang dalam masyarakat mengenai arah pengembangan pertelekomunikasian. Sementara itu, penghargaan untuk korporasi diberikan kepada Telkom, Bank BRI, dan Bukalapak.

“Kami berterima kasih dan bangga atas penghargaan yang diberikan. Suatu pencapaian luar biasa bagi kami bisa meraih penghargaan ini,” ujar Ramdhan A, selaku Head of Finance & Accounting Amartha.

Sebagai bisnis yang dilandasi nilai-nilai sosial, lanjut Ramdhan, Amartha sebagai fintech peer to peer lending yang fokus untuk pembiayaan modal kepada pengusaha mikro perempuan ini turut membantu mencapai sustainable development goals melalui pilar pengentasan kemiskinan, partisipasi perempuan dalam pembangunan dan pengurangan ketimpangan pendapatan di pedesaan.

“Menurut laporan Bank Dunia tahun 2017, kesenjangan kebutuhan pendanaan bagi Usaha Mikro dan Kecil di Indonesia mencapai 165 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau setara 19 persen dari Product Domestic Bruto (PDB). Jumlah pemilik rekening berdasarkan populasi juga baru sekitar 49 persen. Nah, hal ini menunjukkan bahwa keterjangkauan masyarakat terhadap jasa keuangan baru mencapai 17,2 persen dari seluruh total penduduk Indonesia. Jadi, Amartha hadir untuk mewujudkan inklusivitas keuangan yang baik untuk Indonesia,” jelas Ramdhan seperti dalam siaran persnya.

Pada 2018, Amartha terpilih sebagai pemenang dalam InnovationXchange (iXc), Frontier Innovators yang diinisiasi pemerintah Australia dan penghargaan dari UN Capital Development Fund (UNCDF) sebagai startup fintech yang inovatif dalam mengatasi kesenjangan inklusi keuangan dan meningkatkan partisipasi perempuan di ekonomi.

Berbagai penghargaan lain juga telah diraih seperti “30 Promising Growth-stage Startups 2018” dari Forbes Indonesia,“Sankalp Southeast Asia Award 2017” di pagelaran Sankalp Southeast Asia Summit, “START UP Award 2017” dari Kadin DKI Jakarta, dan Republika Syariah Award.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement