Rabu 19 Dec 2018 11:16 WIB

BBPTUHPT Baturraden Kembangkan 7 Ekor Sapi Belgian Blue

Sapi Belgian Bue diharapkan membantu pemerintah meningkatkan produksi daging sapi

Red: EH Ismail
Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTUHPT) Baturraden, Jawa Tengah, mengembangkan tujuh ekor sapi Belgian Blue
Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTUHPT) Baturraden, Jawa Tengah, mengembangkan tujuh ekor sapi Belgian Blue

REPUBLIKA.CO.ID, BATURRADEN -- Sebanyak tujuh ekor sapi dengan otot besar, yaitu Belgian Blue, dapat ditemui di Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTUHPT) Baturraden, Jawa Tengah. Pengembangan sapi Belgian Blue merupakan instruksi dari Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, sehingga pada 2019 akan lahir Belgian Blue sebanyak 1.000 ekor dari hasil penerapan teknologi IB (Inseminasi Buatan) dan TE (Transfer Embrio).

Sapi Belgian Bue ini diharapkan dapat membantu upaya pemerintah dalam meningkatkan produksi daging sapi di Indonesia melalui peningkatan mutu genetik ternak.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, I Ketut Diarmita, Selasa (18/11) saat melakukan kunjungan kerja ke BBPTUHPT Baturraden, kagum saat melihat perkembangan sapi Belgian Blue yang merupakan hasil dari TE. Terdapat tiga pola warna pada sapi Belgian Blue ini, diantaranya hitam (pie-black/pie-noire), semua putih dan roan (pie-blue).  

Menurut  Diarmita, selain digunakan sebagai upaya pemenuhan produksi daging, keberadaan Belgian Blue juga digunakan untuk disilangkan dengan sapi lokal untuk meningkatkan perototan sapi lokal.

Ia menjelaskan, beberapa penelitian menyebutkan, perototan yang sangat ekstrim pada sapi Belgian Blue disebabkan oleh mutasi pada gen myostatin, gen yang bertanggung jawab terhadap pertumbuhan otot pada sapi.  Mutasi inilah yang menyebabkan terjadinya muscular hypertrophy (MH) pada beberapa bangsa sapi.  Beberapa keuntungan yang diperoleh dari terjadinya mutasi ini adalah, perototan yang luar biasa sehingga jumlah karkas juga meningkat dan kandungan lemak pada daging yang rendah. 

Diarmita menuturkan, jika di Belgia, 95 persen sapi potong merupakan sapi Belgian Blue (DM-BB)  yang mampu menyumbang 65 persen dari total produksi daging dan 75 persen produksi daging merah (Hanset, 2004).  Hal ini menurut Diarmita, menginspirasi pemerintah kedepan untuk dapat menyebarkan Belgian blue ke peternak dalam bentuk semen beku maupun embrio. 

“Saya mengapresiasi atas capaian kinerja BBPTUHPT Baturraden, terutama dalam mengembangkan sapi Belgian Blue. Beberapa bulan yang lalu UPT ini juga telah mampu mendistribusikan bantuan sapi indukan impor sebanyak 1.225 ekor kepada 80 kelompok peternak dan dua UPTD yang berada di 35 Kabupaten di lima Provinsi,” ujarnya.

Provinsi tersebut meliputi Kalimantan Barat, Jawa Tengah,Jawa Barat, Jawa Timur dan DI Yogyakarta.  Selain untuk pengembangan ternak ruminansia kecil, BBPTUHPT Baturraden juga telah mendistribusikan pemberian bantuan kambing di beberapa wilayah Jawa dan luar Jawa dalam rangka peningkatan ternak potong lokal.

Diarmita juga mengapresiasi pencapaian kinerja BBPTUHPT Baturraden dalam mensukseskan program Kementerian Pertanian, yakni dalam pendistribusian bantuan ayam, pakan, dan paket obat-obatan dalam program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (#Bekerja) di Kabupaten Brebes kepada 28.460 RTM yang telah tercapai 100 persen.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement