Selasa 18 Dec 2018 21:46 WIB

Mandiri dan Taspen Injeksi Modal ke Bank Mantap

Bank Mandiri dan Taspen menyuntikan dana sebesar Rp 500 miliar.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Gita Amanda
Bank Mandiri
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Bank Mandiri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Mandiri dan PT Taspen menyuntikkan dana sebesar Rp 500 miliar ke Bank Mantap (Mandiri Taspen) untuk memperkuat struktur permodalan, Selasa (18/12). Langkah ini merupakan salah satu sinergi BUMN yang dapat memperkuat posisi Bank Mantap sebagai bank pensiunan terbesar di Indonesia.

Penambahan modal ini dibutuhkan untuk mengimbangi pertumbuhan bisnis Bank Mantap yang sangat pesat. Asetnya tumbuh hingga 85 persen dengan Non Performing Loan (NPL) terjaga di sekitar 0,7 persen. 

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Sulaiman A. Arianto mengatakan penguatan modal ini dapat meningkatkan posisi Bank Mantap yang saat ini masuk ke bank BUKU II. Ke depannya, Bank Mantap diharapkan mampu menggarap pasar pensiunan yang lebih luas dan meningkatkan kualitas layanan kepada para pensiunan. 

Dari total suntikan modal tersebut, Bank Mandiri mengucurkan dana sebesar Rp 255 miliar dan Taspen sebesar Rp 242 miliar. Langkah ini dapat meningkatkan nilai kepada pemegang saham dan pemangku kepentingan.

Pada saat bersamaan, komposisi kepemilikan di Bank Mantap akan berubah menjadi 51,077 persen Bank Mandiri dan 48,416 persen milik Taspen. Perubahan komposisi kepemilikan diharapkan akan memperkuat komitmen dari kedua Pemegang Saham Pengendali (PSP) untuk terus memajukan Bank Mantap. 

Dengan aksi korporasi tersebut, Bank Mandiri dan Taspen berharap Bank Mantap dapat menjadi pemimpin di segmen pensiunan, melayani para pensiunan dengan layanan terbaik, dan menjadi kebanggaan Indonesia.

"Peningkatan porsi kepemilikan Taspen di Bank Mantap merupakan wujud nyata Taspen dalam membesarkan Bank Mantap untuk menjadi bank berskala nasional dan menjadi The Best Pension Bank in Indonesia," kata Direktur Utama TASPEN, Iqbal Latanro melalui siaran pers yang diterima Republika.

Dengan adanya peningkatan porsi kepemilikan tersebut, diharapkan terdapat peningkatan kesejahteraan Aparatur Sipil Negara (ASN). Dengan program pembiayaan perumahan untuk ASN dan kredit pensiunan sampai usia 75 tahun oleh Bank Mantap.

Sementara itu, Direktur Utama Bank Mantap Josephus K. Triprakoso mengemukakan suntikan modal merupakan indikator bahwa perusahan induk percaya terhadap kinerja dan layanan Bank Mantap. Ia menambahkan rasio kecukupan modal (CAR) Bank Mantap mencapai 19,83 persen dan dapat mendukung rencana ekspansi bisnis.

"Juga peningkatan layanan perseroan terutama di sektor digital serta penambahan jumlah jaringan kantor pada tahun 2019," ujarnya.

Bank Mantap merupakan bank patungan hasil sinergi dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu Bank Mandiri dan Taspen. Sebelumnya, bank bernama Bank Sinar Harapan Bali dan secara resmi berganti nama menjadi Bank Mandiri Taspen per tanggal 23 Desember 2017 seiring dengan keluarnya ijin dari Otoritas Jasa Keuangan untuk penggunaan nama baru.

Sampai dengan bulan Oktober 2018, total Aset Bank Mantap mencapai Rp 18,56 triliun, tumbuh sekitar 45,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Penyaluran kredit Bank Mantap tercatat sebesar Rp 14,76 triliun hingga Oktober 2018 atau meningkat sampai 53,5 persen.

Khusus untuk kredit pensiunan, Bank Mantap telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 13,20 triliun dengan persentase tumbuh 75,7 persen. Saat ini Bank Mantap mempunyai jaringan kantor sebanyak 220 jaringan yang tersebar di 28 provinsi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement