Selasa 18 Dec 2018 09:10 WIB

36 Bandara Diperiksa, 153 Registrasi Pesawat Laik Terbang

Program pemeriksaan dilakukan berkala selama masa angkutan udara natal dan tahun baru

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Petugas Garuda Indonesia Maintenance Facilities (GMF AeroAsia) melakukan pemeriksaan hidrolik pesawat terbang Garuda Indonesia Boing 777 - 300ER yang nantinya akan digunakan sebagai armada penerbangan pada musim haji 2018 atau 1439 H, di Hanggar 4 GMF Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (12/7).
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Petugas Garuda Indonesia Maintenance Facilities (GMF AeroAsia) melakukan pemeriksaan hidrolik pesawat terbang Garuda Indonesia Boing 777 - 300ER yang nantinya akan digunakan sebagai armada penerbangan pada musim haji 2018 atau 1439 H, di Hanggar 4 GMF Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (12/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan pemeriksaan berkala di 36 bandara yang ada di Indonesia. Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Polana B Pramesti mengatakan dari pemeriksaan tersebut, sebanyak 153 registrasi pesawat laik terbang. 

Polana mengatakan pemeriksaan berkala tersebut untuk memastikan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan pengguna jasa penerbangan. "Ramp check di 36 bandara yang diprediksi akan mengalami kenaikan penumpang selama masa angkutan udara Natal 2018 dan Tahun Baru 2019," kata Polana,Senin (17/12). 

Dia menjelaskan program pemeriksaan berkala selama masa angkutan udara Natal 2018 dan Tahun baru 2019 dimulai sejak 15 Desember 2018 sampai dengan 10 Januari 2019. Menurutnya, sejak 15 Desember sampai 17 Desember 2018, inspektur penerbangan sudah melakukan 191 inspeksi dengan jumlah pesawat yang diperiksa yaitu 153 registrasi. 

Untuk pemeriksaan yang dilakukan di Bandara Soekarno-Hatta sebanyak 14 registrasi pesawat. Semua pesawat tersebut yaitu Boeing B737-800NG milik Garuda Indonesia, Airbus A320-200 milik Citilink Indonesia, Boeing B737-800NG dan B737-900ER milik Lion Air, serta Boeing B737-800NG milik Sriwijaya Air.

Selanjutnya, pemeriksaan di Bandara Halim Perdanakusuma dilakukan terhadap lima registrasi pesawat. Kelima registrasi pesawat tersebut meliputi Airbus A320-200 milik Citilink Indonesia, ATR 72-600 milik Wings Air, dan ATR 72-600 milik Transnusa Aviation Mandiri.

Selain itu, pemeriksaan juga dilakukan di Bandara Husein Sastranegara Bandung terhadap lima registrasi pesawat. Kelima registrasi pesawat tersebut meliputi Boeing B737-800NG milik Garuda Indonesia, Airbus A320-200 milik Citilink Indonesia, Airbus A320-200 milik Indonesia AirAsia, dan Boeing B737-800NG milik Lion Air.

Sementara untuk di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Balikpapan, pemeriksaan dilakukan terhadap sembilan registrasi pesawat terbang. Registrasi pesawat tersebut meliputi Boeing 737-300 dan Boeing B737-800NG milik Sriwijaya Air, Boeing B737-900ER milik Lion Air, Airbus A320-200 milik Citilink Indonesia, Boeing B737-800NG milik Batik Air, serta dan Bombardier CRJ 1000 milik Garuda Indonesia.

Untuk di Bandara Sam Ratulangi Manado, Kemenhub melakukan pemeriksaan terhadap 10 registrasi pesawat. Semua registrasi tersebut meliputi Boeing B737-800NG dan CRJ 1000 milik Garuda Indonesia, Boeing B737-800NG dan B737- 900ER milik Lion Air, Boeing B737-800NG milik Batik Air, A320-200 milik Citilink Indonesia, serta ATR 72-600 milik Wings Air.

Ramp inspection juga dilakukan di Bandara Sultan Mahmud Badaruddim Palembang terhadap tujuh registrasi pesawat. Registrasi tersebut meliputi B737-800NG dan ATR 72-600 milik Garuda Indonesia, B737-900ER milik Lion Air, ATR72-600 milik Wings Air, dan Boeing 737-500 milik Xpress Air.

Kemenhub juga melakukan pemeriksaan di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar terhadap 31 registrasi. Semua registrasi tersebut meliputi Airbus A320 milik Batik Air,  ATR 72-500 dan ATR 72-600 milik Wings Air, Boeing B737-800NG/900ER dan B737-8 Max milik Lion Air, Boeing B737-800NG dan B737-900ER milik Sriwijaya Air, MD-DC 9/83 milik Airfast Indonesia, ATR72-600 dan CRJ 1000 milik Garuda Indonesia, Airbus A320-200 milik Citilink Indonesia, serta ATR72-600 milik Transnusa.

Polana memastikan kegiatan ramp check yang dilakukan di beberapa lokasi bandara tersebut rutin dilakukan. “Ini untuk memastikan seluruh armada yang dioperasikan maskapai laik terbang," tutur Polana. 

Dia menegaskan, pemeriksaan berkala tersebut juga merupakan rangkaian dari ramp check yang sudah dijadwalkan. Khususnya, selama masa angkutan udara Natal 2018 dan Tahun Baru 2019. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement