REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Otoritas Pariwisata Thailand (TAT) akan menyelenggarakan seminar khusus dan tur satu hari untuk mempromosikan Thailand sebagai destinasi wisata ramah Muslim. Kegiatan tersebut akan dihelat pada 15-16 Desember selama acara tahunan Pertemuan Halal Thailand 2018 di Bangkok International Trade and Exhibition Centre (BITEC).
Dilansir di Travel Daily News, Kamis (13/12), kegiatan ini dirancang untuk membantu para peserta dari negara lainnya di Pertemuan Halal agar lebih memahami peluang yang begitu besar dari berbagai produk dan layanan pariwisata ramah Muslim di Thailand. Di samping itu, kegiatan itu juga bertujuan untuk membantu penjual lokal (Thailand) memahami tren dan perkembangan di sumber pasar negara berkembang (emerging markets). Negara tersebut seperti Indonesia, Malaysia, Pakistan, Bangladesh, Uzbekistan dan negara-negara di Asia Selatan, Asia Tengah, Afrika dan Timur Tengah.
TAT melihat potensi yang besar dari segmen demografi yang tengah berkembang. Seperti halnya milenial Muslim yang memiliki waktu, keinginan dan uang untuk berpelesir dan melihat dunia, tetapi juga ingin tetap bertahan pada tanggung jawab agama dan budaya mereka.
Selain itu, TAT melihat kegiatan tersebut sebagai kesempatan yang baik untuk menarik wisatawan Muslim ke provinsi-provinsi Thailand yang mayoritas Muslim di Selatan seperti Yala, Pattani, Songkhla, Narathiwat dan Satun. Kesemua provinsi tersebut termasuk dalam daftar 55 provinsi sekunder yang sekarang tengah aktif dipromosikan.