Selasa 11 Dec 2018 16:46 WIB

Nilai Penerbitan Surat Utang per Oktober Rp 123,8 Triliun

Target penerbitan obligasi tahun ini hingga Rp 140 triliun.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Friska Yolanda
Layar monitor menunjukan pergerakan grafik surat utang negara di Delaing Room Treasury (ilustrasi).
Foto: Republika/Wihdan
Layar monitor menunjukan pergerakan grafik surat utang negara di Delaing Room Treasury (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menyebutkan, total penerbitan surat utang hingga Oktober Rp 123,8 triliun. Surat utang yang diterbitkan ini terdiri atas obligasi korporasi, Mediun Term Notes (MTN), dan sekuritisasi, masing-masing sebesar Rp 98,1 triliun, Rp 22,1 triliun, serta Rp 3,6 triliun. 

Direktur Utama Pefindo Salyadi Saputra memproyeksikan, total penerbitan surat utang tahun ini bisa menembus Rp 135 triliun. "Jadi masih ada waktu, mudah-mudahan bisa capai Rp 135 triliun sampai Rp 140 triliun," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Selasa, (11/12).

Tahun ini, ada 49 korporasi yang menerbitkan surat utang, baik dari perusahaan Bank Umum Milik Negara (BUMN) maupun swasta. Meskipun jumlahnya hampir nama, secara nilai, porsinya lebih banyak surat utang BUMN.

Lebih lanjut, kata dia, transaksi obligasi korporasi di pasar sekunder mencatatkan peningkatan meskipun tidak sebesar tahun sebelumnya. Selama Januari hingga September 2018, rata-rata nilai transaksi harian di pasar obligasi korporasi mencapai Rp 1,4 triliun dengan frekuensi sebanyak 128 kali.

Menurutnya, tahun dengan penerbitan obligasi terbaik adalah tahun 2017. Pasalnya, penerbitan obligasi dan MTN saat itu mencapai Rp 185 triliun.

Baca juga, OJK Kaji Ulang Proses Pemeringkatan Penerbitan Surat Utang

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement