REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum DPP Asosiasi pengusAptrindo Kyatmaja Lookman mengharapkan terminal barang tidak hanya dibangun di daerah perbatasan. Dalam waktu dekat, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan meresmikan terminal barang di Entikong, Kalimantan Barat.
"Terminal barang itu harusnya ada di setiap provinsi. Contohnya di Jawa Timur kan ada 34 kabupaten, harusnya di setiap kabupaten ada," kata Kyatmaja, Senin (10/12).
Kyatmaja menuturkan paling tidak bahkan di setiap kabupaten memiliki satu pusat terminal barang. Terminal tersebut, kata dia, dapat mengkonsolidasi barang yang ada di setiap kabupaten.
Setelah itu, menurut Kyatmaja, dapat dikonsolidasikan di tingkat provinsi sehingga terminal barang dapat berfungsi lebih maksimal. "Nah dari provinsi ini harusnya bisa saling terkoneksi," ujar Kyatmaja.
Pada dasarnya, Kyatmaja mengatakan seharusnya di setiap wilayah harus memiliki pusat distribusi dan informasi teknologi (IT). Kyatmaja menuturkan hal tersebut merupakan tugas Kementerian Perdagangan dan Kemenhub yang mmeberikan fasilitas integrasi.
Hanya saja, Kyatmaja menyayangkan hal tersebut belum dilakukan di Indonesia. "Sayangnya memang tidak ada yang seperti itu sampai saat ini. Menurut saya yang menyebabkan biaya logistik mahal ya itu," tutur Kyatmaja.
Untuk itu, Kyatmaja menegaskan pemerintah saat ini perlu memikirkan hub logistik. Dengan begitu tidak perlu point to point jika terminal barang sudah ada di setiap wilayah.
"Kalau di negara lain yang point to point itu hanya dibataai 20 persen artinya pengiriman menggunakan truk yang point to point hanya 20 persen yang lain harus menggunakan transportasi massal," ungkap Kyatmaja.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam waktu dekat segera meresmikan pengoperasian terminal pengiriman barang. Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan terminal barang tersebut akan dibuka di daerah perbatasan Entikong, Kalimantan Barat.
Dia mengatakan terminal barang di Entikong akan diresmikan akhir 2018. "Terminal barang yg kita bangun akhir 2018 bisa untuk sekpor impor barang," kata Budi, Senin (10/12).
Budi mengatakan setelah diresmikan akhir 2018, dia memastikan terminal barang di Entikong dapat dibuka pada Januari 2019. Dengan begitu, terminal barang tersebut dapat dioperasikan untuk pengiriman secara internasional.