Senin 10 Dec 2018 18:06 WIB

Kemenhub Segera Resmikan Terminal Pengiriman Barang

Terminal pengiriman barang akan mulai dioperasikan pada Januari 2019

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi di Hotel JS Luwansa, Senin (10/12) menjelaskan rencana pemerintah untuk meresmikan terminal barang di perbatasan Entikong, Kalimantan Barat untuk menguatkan konektivitas antarwilayah dalam pengiriman barang atau logistik.
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi di Hotel JS Luwansa, Senin (10/12) menjelaskan rencana pemerintah untuk meresmikan terminal barang di perbatasan Entikong, Kalimantan Barat untuk menguatkan konektivitas antarwilayah dalam pengiriman barang atau logistik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam waktu dekat segera meresmikan pengoperasian terminal pengiriman barang. Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan terminal barang tersebut akan dibuka di daerah perbatasan Entikong, Kalimantan Barat.

Dia mengatakan terminal barang di Entikong akan diresmikan akhir 2018. "Terminal barang yg kita bangun akhir 2018 bisa untuk sekpor impor barang," kata Budi, Senin (10/12).

Budi mengatakan setelah diresmikan akhir 2018, dia memastikan terminal barang di Entikong dapat dibuka pada Januari 2019. Dengan begitu, terminal barang tersebut dapat dioperasikan untuk pengiriman secara internasional.

Dia menilai, pengiriman barang melalui dry port ekspor impor tidak harus melalui pelabuhan. "Tapi jalan darat ini masuk dari Malaysia ke Indonesia semua lewat sini di dalam dry port yang kami bangun," jelas Budi.

Nantinya dalam pengoperasian terminal barang di perbatasan Indonesia, akan tak hanya memiliki sumber daya manusia (SDM) dari lembaga terkait. Budi emmastikan akan bekerja sama dengan Kemenhub, kepolisian, dan imigrasi.

Saat ini, Budi memastikan bangunan terminal barang di Entikong sudah siap sebelum nantinya diresmikan. "Rapat terakhir mengenai timeline menyusun standar operasional prosedur (SOP) sudah siap semua mau uji coba," ungkap Budi.

Budi menjelaskan dalam pengoperasian terminal barang tidak ada pengaturan kapasitas. Semua barang yang akan dikirim baik secara impor atau ekspor disesuaikan dengan transaksi angkutan logistik yang melewati perbatasan tersebut.

Selain Entikong, Budi menegaskan Kemenhub juga akan membuat terminal barang di wilayah perbatasan lainnya. "Nanti akan ada di tujuh wilayah perbatasan lainnya, Januari 2019 baru akan dibangun proses pembangunan di wilayah lain," tutur Budi.

Salah satu pembangunan terminal barang yang masih dalam proses yaitu di Papua. Budi mengatakan sejauh ini kendala yang masih dihadapi terkait pembebasan lahan.

Sebelumnya, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengharapkan pemerintah perlu mendorong konektivitas antarwilayah. Terminal barang merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menguatkan konektivitas pengiriman logistik.

Ketua Umum Apindo Hariyadi B Sukamdani mengatakan penguatan konektivitas antarwilayah saat ini perlu dilakukan. Menurutnya hal itu menjadi tantangan bagi pelaku usaha saat ini.

Bahkan menurut Hariyadi, tantangan konektivitas tersebut masih terjadi dari ujung barat hingga timur Indonesia. "Untuk itu penguatan konektivitas mutlak dilakukan untuk menstimulus pertumbuhan simpul-simpul gerakan ekonomi baru di daerah," kata Hariyadi di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Senin (10/11).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement