REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Menyambut tahun depan, Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga telah menyiapkan sejumlah strategi. Di antaranya peluncuran produk baru bagi nasabah.
Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P Djajanegara mengatakan, CIMB Niaga Syariah akan meluncurkan produk personal loan pada kuartal pertama 2019. "Kalau induk kita sudah ada produk itu, tapi yang syariah belum. Kita (UUS) boleh sediakan personal loan asalkan underlying dan akad-nya harus jelas," tuturnya kepada wartawan saat ditemui di Bogor, Jumat, (7/12).
Diharapkan, melalui produk tersebut, CIMB Niaga Syariah bisa menambah nasabah jamaah umrah hingga 50 ribu untuk tahun pertama. "Jadi personal loan ini bisa untuk umrah atau uang sekolah, kan belum banyak bank tawarin uang sekolah," jelas Pandji.
Lebih lanjut, ia menilai kondisi ekonomi ke depan masih banyak masalah. Di antaranya likuiditas bank yang masih ketat, tren suku bunga naik, harga minyak naik, hingga perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Cina yang masih berjalan.
Walau begitu, Pandji optimistis masih ada peluang bagi bisnis bank. Apalagi, akan ada Pemilihan Umum (Pemilu) pada 2019. "Paling tidak, sudah ada consumer pattern. Kemudian di tahun Pemilu, biasanya konsumer naik tinggi," ujar Pandji.
Sebagai informasi, UUS Bank CIMB Niaga membukukan pertumbuhan aset mencapai 63,7 persen year on year (yoy) menjadi Rp 31,2 triliun pada kuartal III 2018. Hal itu didorong oleh kinerja pembiayaan dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK). Per 30 September 2018, total pembiayaan tercatat sebesar Rp 24,1 triliun atau naik 62,5 persen yoy.
Sementara penghimpunan DPK meningkat sebesar Rp 22,0 triliun atau tumbuh 30,3 persen yoy. CIMB Niaga Syariah terus meningkatkan DPK dengan menggenjot dana murah, di antaranya melalui kerja sama kartu debit Tabungan iB ON Account dengan HIJUP (HIJUP Membership Card) dan Ria Miranda (RMLC Affinity Card) untuk menggarap segmen komunitas Muslim.