Selasa 04 Dec 2018 22:50 WIB

Petani Sawit Harus Berani Replanting

Masa tunggu memunculkan kekhawatiran.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Muhammad Hafil
Petani mengangkat kelapa sawit ke dalam pick up untuk dibawa ke pengepul di Kampung Sidodadi, Kab. Siak, Riau, Kamis (10/11).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Petani mengangkat kelapa sawit ke dalam pick up untuk dibawa ke pengepul di Kampung Sidodadi, Kab. Siak, Riau, Kamis (10/11).

REPUBLIKA.CO.ID, SIAK--Petani kelapa sawit diminta berani untuk melakukan replanting. Para petani kelapa sawit yang tergabung dalam KUD Mulus Rahayu di Provinsi Riau melakukan panen perdana kebun kelapa sawit rakyat, Selasa (4/12).

Bupati Siak Syamsuar mengatakan, sejalan dengan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang digiatkan oleh Pemerintah Indonesia, sebanyak 135 petani plasma kelapa sawit menandai kesiapan panen kebun mereka seluas 310 hektare yang telah diremajakan sejak April 2016 lalu.

"Petani lain yang kebun sawitnya sudah tidak produktif untuk mempertimbangkan dan tidak ragu melakukan peremajaan kebun sawit," kata Syamsuar melalui siaran persnya.

Ketua KUD Mulus Rahayu Pawito Saring mengaku senang dengan kemampuan koperasi petani yang dipimpinnya melewati masa peremajaan. Ia pun berterima kasih kepada Pemerintah termasuk Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Bank Syariah Mandiri selaku pihak perbankan serta Asian Agri sebagai perusahaan mitra yang telah mendukung pelaksanaan peremajaan sawit.

Kemitraan dengan perusahaan menurut Pawito mampu menjawab kekhawatirannya pada saat dirinya akan memutuskan untuk melakukan program peremajaan. Ia mengatakan, salah satu kekhawatiranya adalah ketika harus menghadapi masa tunggu, di mana pendapatan berkurang karena tanaman belum menghasilkan.

Namun melalui kemitraan dengan perusahaan, selain memperoleh bantuan dan pendampingan dalam masa persiapan hingga proses peremajaan, ia juga mendapatkan pelatihan ekonomi alternatif seperti ternak ikan patin. Ini membuat penghasilan petani sawit tetap terjaga.

"Kami juga berharap keberhasilan kami dalam melakukan peremajaan kebun ini dapat menjadi inspirasi bagi rekan-rekan petani lain yang masih ragu meremajakan kebun sawitnya yang sudah tidak produktif," lanjutnya.

KUD Mulus Rahayu merupakan koperasi petani kelapa sawit mitra Asian Agri yang telah menjalin program kemitraan dengan perusahaan sejak tahun 1988. Dalam meremajakan kebunnya, para petani KUD Mulus Rahayu menanam bibit unggul Topaz yang berpotensi meningkatkan produktivitas secara signifikan dibandingkan dengan bibit sawit pada umumnya.

Penggunaan bibit unggul dalam peremajaan kebun sawit merupakan hal yang penting untuk menentukan keberhasilan program. Hingga saat ini Asian Agri telah bekerja sama dengan para petani plasma dan swadaya yang mengelola 96 ribu hektare kebun kelapa sawit rakyat di Riau, Jambi dan Sumatera Utara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement