Jumat 30 Nov 2018 21:38 WIB

Hotel Cambridge Medan Beralih Gunakan Gas Alam

Penggunaan gas alam untuk memangkas biaya operasional.

Pekerja dari PT Perusahaan Gas Negara (PGN) membangun saluran pipa gas rumah tangga di kawasan Kelurahan Tanjung Sari Medan, Sumatera Utara, Kamis (10/3).
Foto: Antara/Septianda Perdana
Pekerja dari PT Perusahaan Gas Negara (PGN) membangun saluran pipa gas rumah tangga di kawasan Kelurahan Tanjung Sari Medan, Sumatera Utara, Kamis (10/3).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Hotel Cambridge Medan mengalihkan penggunaan bahan bakar konvensional ke gas yang disalurkan PT Perusahaan Gas Negara. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi biaya operasional.

"Persaingan industri perhotelan yang semakin ketat memaksa pengelola hotel berpikir keras menyiasati ongkos operasional," ujar Executive Asistant Manager Hotel Cambridge Medan, Rico Siagian di Medan, Jumat (30/11).

ia menyebutkan, meski biaya operasional hotel semakin besar, tetapi manajemen sulit menaikkan tarif akibat persaingan semakin ketat termasuk oleh munculnya pelapak online yang menjual murah.

"Jadi salah satu langkah yang diambil adalah mengganti bahan bakar konvensional ke gas," katanya.

Penggunaan gas menurunkan biaya operasional sehingga manajemen tidak perlu sampai mengurangi kualitas jasa yang ditawarkan yang bisa berisiko kehilangan pelanggan. Rico mengakui, evaluasi pemangkasan biaya operasional sudah dilakukan manajemen Cambridge sejak empat tahun lalu.

"Manajemen Hotel Cambridge telah menyasar biaya-biaya operasional yang mempunyai solusi alternatif. Akhirnya dipilih mengganti bahan bakar konvensional ke gas dan dinilai berhasil," katanya.

Dia menjelaskan, memasak dan laundry adalah salah satu kegiatan utama dalam pelayanan hotel. Dengan pemanfaatan gas PGN untuk dua kegiatan tersebut, Hotel Cambridge mampu menghemat hingga 40 persen dari biaya yang biasanya dikeluarkan untuk penyediaan bahan bakar konvensional," katanya.

Dengan efisiensi tersebut, manajemen berharap bisa menyiapkan dana pembelian mesin "laundry" baru ataupun kebutuhan investasi lainnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement