Jumat 30 Nov 2018 15:49 WIB

Pertagas Alirkan Gas Pertama di Ruas Pipa Grissik-Pusri

Ruas baru ini menjadi backbone infrastruktur gas kedua di wilayah Sumatera Selatan.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolanda
Warga berjalan didekat meteran jaringan gas rumah tangga
Foto: Prayogi/Republika
Warga berjalan didekat meteran jaringan gas rumah tangga

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panjang ruas pipa yang akan dioperasikan PT Pertamina Gas (Pertagas) dipastikan bakal terus bertambah seiring dengan akan segera beroperasinya pipa gas ruas Grissik-PUSRI yang dibangun sejak tahun lalu. Pada Kamis (29/11) malam pukul 21.00 WIB (29/11), bertempat di titik serah terima gas Grissik Gas Plant ConocoPhillips (COPI), anak usaha PT Pertamina (Persero) ini melakukan gas in pertama yang menjadi bagian proses uji coba penyaluran gas (commissioning) di ruas pipa yang berujung di PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (PUSRI).

Menurut Pjs Corporate Secretary PT Pertagas, Hatim Ilwan, proses uji coba ini akan berlangsung selama tiga sampai lima hari ke depan. “Ditargetkan minggu depan sudah masuk ke tahap uji coba gas in di PUSRI,” ujar Hatim.

Pada tahap gas in perdana ini, tak kurang dari sekitar 50 juta meter standar kaki kubik (MMSCFD) gas dialirkan dari sumber gas COPI, yang terletak di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

Pipa Gas Grissik-PUSRI dibangun dengan panjang 176 kilometer dengan diameter 20 inci ini membentang melewati dua kabupaten (Musi Banyuasin dan Banyuasin) serta satu kota (Palembang) di wilayah Sumatera Selatan. Nilai investasi proyek pipa yang mengalirkan gas dari Grissik Gas Plant ConocoPhillips (COPI) hingga ke Plant PUSRI di Palembang ini mencapai 143 juta dolar AS dan dikerjakan selama 15 bulan.

Untuk tahap uji coba ini, kata Hatim, Pertagas telah memiliki izin usaha sementara dari Ditjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia. Sedangkan fase komersial akan diproses secepatnya setelah mendapatkan izin usaha tetap.

“Ini akan menjadi prioritas kami karena penyaluran gas ke PUSRI berpengaruh besar pada kestabilan produksi PUSRI dan tentunya berdampak pada ketahanan pangan di Indonesia,” lanjut Hatim.

Ruas baru ini akan menjadi backbone infrastruktur gas kedua milik Pertagas di wilayah Sumatera Selatan seiring dengan telah terutilisasi maksimalnya pipa eksisting Pertagas di provinsi tersebut. Ke depannya selain untuk menyalurkan gas ke PUSRI, pipa gas ruas Grissik–PUSRI ini juga akan mampu memenuhi kebutuhan pembangkit listrik, industri serta jaringan gas rumah tangga di Sumatera Selatan.

Masuknya proyek pipa gas ruas Grissik-PUSRI pada tahap penyelesaian, menambah daftar proyek Pertagas yang akan rampung sekaligus juga beroperasi tahun ini. Sebelumnya pada 24 November 2018, Pertagas juga telah melakukan uji coba gas in di proyek pipa gas ruas Duri–Dumai. Pada tahap awal rencananya akan mensuply gas bagi pelanggan rumah tangga, industri dan komersial lainnya di wilayah Dumai. Selanjutnya ruas ini juga akan menyalurkan gas untuk kebutuhan Refinery Unit II Pertamina, Dumai. Pembangunan pipa gas ruas Duri–Dumai merupakan proyek sinergi antara Pertagas dan PGN yang dibangun sepanjang 67 Km dengan nilai investasi sekitar 70 juta dolar AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement