Kamis 29 Nov 2018 12:50 WIB

Kementan: Dana Desa Dimanfaatkan untuk Kesehatan Ternak

Dana desa dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi produktif masyarakat

Red: EH Ismail
Kepala Subdit Kelembagaan dan Sumber Daya Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Irpansyah Batubara saat mensosialisasikan panduan praktis bertajuk “Pencegahan dan Pengendalian Zoonosis dan Penyakit Infeksi Baru Melalui Optimalisasi Fungsi Puskeswan dengan Dukungan Dana Desa.
Kepala Subdit Kelembagaan dan Sumber Daya Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Irpansyah Batubara saat mensosialisasikan panduan praktis bertajuk “Pencegahan dan Pengendalian Zoonosis dan Penyakit Infeksi Baru Melalui Optimalisasi Fungsi Puskeswan dengan Dukungan Dana Desa.

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Kepala Subdit Kelembagaan dan Sumber Daya Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Irpansyah Batubara mengatakan, dana desa dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi produktif masyarakat, termasuk di bidang peternakan. Hal tersebut dikatakan Irpansyah di hadapan aparat desa dan Pemda Boyolali saat mensosialisasikan panduan praktis bertajuk “Pencegahan dan Pengendalian Zoonosis dan Penyakit Infeksi Baru Melalui Optimalisasi Fungsi Puskeswan dengan Dukungan Dana Desa".

"Di sinilah peran Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) bersama para kadernya sebagai ujung tombak untuk menjaga kesehatan hewan," kata Irpansyah.

Sosialisasi ini diselenggarakan atas kerjasama Kementerian Pertanian, Kementerian Kesehatan, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi bekerjasama dengan Badan Pangan, serta Pertanian Perserikatan Bangsa-bangsa (FAO – Food and Agriculture Organization of the United Nations).

Menurut Irpansyah, sejak 2012 pihaknya mencatat berbagai zoonosis yang ada di Boyolali, seperti anthrax, flu burung dan leptospirosis yang mengancam kesejahteraan peternak dari segi ekonomi dan kesehatan. Zoonosis adalah penyakit yang dapat menular dari hewan kepada manusia dan sebaliknya.

"Kita berharap panduan praktis yang disusun bersama dapat dilaksanakan bersama, sehingga dapat memberdayakan masyarakat desa dan meningkatkan kesejahteraan, sesuai tujuan program dana desa. Dimulai dari Boyolali, semoga dapat diikuti desa-desa di daerah lain yang juga mengandalkan produk unggulan sektor peternakan,” ujar Kepala Subdit Kerjasama dan Kemitraan Masyarakat Desa, Ditjen PPMD, Kementerian Desa PDTT, Suhandani,.

Suhandani menjelaskan, sejak diluncurkan oleh pemerintah pusat pada tahun 2015, program dana desa membuat desa-desa dapat membiayai pembangunan mereka sendiri sesuai kewenangannya, berdasarkan kebutuhan dan prioritas masing-masing desa.

Hal senada disampaikan oleh Wakil Bupati Boyolali, M Sahid Hidayat yang berharap dana desa dapat digunakan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Terlebih Boyolali merupakan kabupaten sentra peternakan di Jawa Tengah. Saat ini sebagian besar penduduknya bergantung pada  ekonomi pertanian dan peternakan. Boyolali memiliki 262.700 peternak yang tersebar di 19 kecamatan dan 267 desa/kelurahan.

"Untuk menekan kerugian akibat penyakit hewan, maka kita harus melakukan upaya  pencegahan, sehingga kesejahteraan masyarakat bisa meningkat,” tuturnya.

Penggunaan dana desa untuk peningkatan ketahanan pangan, dan besarnya ancaman penyakit hewan, pemerintah melakukan kerja sama lintas sektor dan lintas disiplin untuk mencegah penyakit zoonosis dan penyakit infeksi baru kerjasama dengan FAO.

“Kerja sama ini disebut dengan pendekatan ‘One Health’ yang melibatkan sektor kesehatan hewan, manusia, satwa liar dan lingkungan pada tingkat lokal hingga global. Sebagai salah satu sentra peternakan yang penting di Indonesia, Kabupaten Boyolali merupakan daerah percontohan program ini,” kata Senior National Veterinary Advisor FAO ECTAD Indonesia, Elly Sawitri.

Menutup acara Sosialisasi, Irpansyah Batubara menambahkan bahwa keterlibatan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi melalui dana desa harus diapresiasi sebagai salah satu wujud kerja sama lintas sektor yang memungkinkan adanya keberlanjutan program. Sebelumnya, Kementerian Kesehatan telah lebih dahulu menginisiasi penggunaan dana desa untuk kesehatan masyarakat melalui puskesmas.

"Melalui sosialiasasi ini, kita harapkan dana desa dapat juga digunakan dalam penyertaan modal awal BUMDes Pos Kesehatan Hewan Desa. Dalam pengelolaannya, peternak membayar biaya pelayanan kesehatan hewan sebagai salah satu pendapatan desa dan keberlanjutan operasional BUMDes Pos Kesehatan Hewan Desa. Lebih lanjut diharapkan desa dapat membangun ekonomi peternakan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan mendukung program pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan terutama sumber protein hewani,” kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement