Kamis 29 Nov 2018 12:24 WIB

Mentan Minta Polbangtan Berstandar Internasional

Polbangtan disegani di dunia dengan menerapkan standar pendidikan Internasional

Red: EH Ismail
Menteri Pertanian Amran Sulaiman usai memimpin Rapat Pimpinan dengan jajaran pejabat lingkup Kementerian Pertanian (Kementan) di Kantor Pusat Kementan, Jakarta, Selasa (6/11)
Menteri Pertanian Amran Sulaiman usai memimpin Rapat Pimpinan dengan jajaran pejabat lingkup Kementerian Pertanian (Kementan) di Kantor Pusat Kementan, Jakarta, Selasa (6/11)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berharap Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) yang ada di Indonesia, disegani di dunia dengan menerapkan standar pendidikan Internasional. Amran mengatakan hal tersebut saat melakukan kunjungan kerja ke Polbangtan Yogyakarta.

"Saya tugaskan staf khusus Mentan untuk melakukan audit di seluruh Polbantan di Indonesia. Saya ingin semua berstandar Internasional,” kata Amran, Selasa (27/11).

Mentan juga berpesan kepada para mahasiswa Polbangtan turut mewujudkan cita-cita ini. Salah satunya dengan mengubah kebiasaan. Ia memberi contoh misalnya dengan mulai membiasakan diri menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional.

"Jangan takut salah gunakan bahasa Inggris, campur aduk bahasa Indonesia dan Inggris tak apa. Kamu tonton siaran BBC, CNN tiap malam dua jam. Ubah kebiasaan, lalu ulangi,” ujar Amran.

 

Dengan cara demikian, menurut Amran, para mahasiswa Polbangtan yang ada dihadapannya akan merasakan manfaat The Power of Habit, The Power or Repetition. Mengubah dengan kebiasaan.  "Itu akan menjadi kekuatan besar. Jadi mulai hari ini you speak english. Bisa kan? Ajak teman-temanmu. Jadi caranya pertama, my suggestion ajak teman pergi lalu kalian discuss about agriculture, about infrastructure,” tuturnya.

Amran juga berpesan agar para mahasiswa Polbangtan tidak mudah mengeluh jika ingin menjadi orang besar.  Setelah mengubah kebiasaan, meninggalkan kebiasaan buruk dan memulai kebiasaan-kebiasaan baik, Amran memotivasi para mahasiswa agar memiliki mimpi besar.

"Aku tanya kalian, ingin sukses? Ingin jadi konglomerat? Hari ini kamu harus punya mimpi besar. Setelah punya mimpi besar, kamu harus yakin aku bisa jadi pemimpin besar, konglomerat dunia. Setelah yakin, buang kebiasaan yang buruk, buang mulai hari ini,” kata dia.

Ia meyakini, jika semua mahasiswa berproses untuk melakukan kebiasaan baik insya Allah akan jadi orang hebat. Terlebih kini tengah berada dalam sistem yang teratur pada lingkungan lembaga pendidikan.

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement