REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer mengatakan, pihaknya tengah mengkaji rencana kenaikan tarif kendaraan impor dari Cina sebesar 40 persen. Hal ini sesuai dengan arah kebijakan Presiden AS Donald Trump.
Dilansir Reuters, Kamis (29/11), tarif impor produk otomotif dari kedua belah pihak telah meningkat. Sebelumnya, Cina juga memberlakukan tarif impor kendaraan dari AS.
Adapun AS sebelumnya telah memberlakukan tarif impor kendaraan dari Cina sebesar 25 persen. Di sisi lain, Cina telah menurunkan tarif untuk semua negara hingga 15 persen kecuali AS, yang dibebankan tambahan tarif sebesar 25 persen.
Trump berulang kali mengancam akan menaikkan tarif impor barang-barang Cina yang masih belum dinaikkan. Dalam sebuah wawancara yang ia lakukan dengan surat kabar AS Wall Street Journal, Trump mengatakan ia tidak akan menuruti permintaan Cina untuk menahan kenaikan tarif tersebut yang mana seharusnya akan efektif pada 1 Januari 2019 mendatang.
Pernyataan itu Trump lontarkan empat hari sebelum bertemu Presiden Cina Xi Jinping di pertemuan G20. "Satu-satunya kesepakatan Cina harus membuka negara mereka untuk berkompetisi dengan perusahaan AS, menyakut negara-negara lain, itu terserah mereka," kata Trump, Selasa (27/11) lalu.
Trump akan bertemu dengan Xi dalam pertemuan G20 yang akan digelar di Buenos Aires, Argentina pada 30 November mendatang. Ia mengatakan jika kesepakatan dalam pertemuan tersebut gagal maka ia akan menaikkan tarif sisa barang-barang impor Cina.
"Jika kami tidak meraih kesepakatan, saya akan menambahkan 267 miliar dolar AS kepada mereka," kata Trump.
Pada pekan lalu pejabat Cina mengatakan Trump dan Xi akan mencari pedoman dalam pertemuan mereka nanti. Pejabat Cina mengatakan persoalan utama yang akan dibahas adalah menurunkan ketegangan dalam perang dagang.
"Saya optimistis konservatif hal ini bisa berhasil," kata pejabat yang tidak mau disebutkan namanya tersebut. Trump mengatakan pada babak baru kenaikan tarif impor akan berdampak pada laptop dan produk-produk Apple Inc.
Produk Iphones yang diimpor dari Cina masuk dalam daftar senilai 267 miliar dolar AS yang belum dikenakan kenaikan tarif. Telpon genggam dan komputer barang-barang yang paling banyak diimpor dari Cina ke Amerika.
Sampai saat ini pemerintah AS membebaskan kenaikan tarif terhadap barang-barang tersebut untuk meminimalkan dampaknya terhadap konsumen AS. "Mungkin, mungkin, tergantung dengan tarifnya, yang saya maksud, saya bisa membuatnya 10 persen dan orang-orang bisa tetap bertahan dengan mudah," kata Trump.