REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih memiliki ruang untuk mengalami penguatan. Dia menyebutkan bahwa rupiah saat ini masih berada di bawah nilai wajar (undervalued).
Darmin mengungkapkan bahwa nilai fundamental rupiah saat ini bervariasi dengan rentang mulai dari Rp 13.800 sampai dengan Rp 14.200 per dolar AS. Ia juga menegaskan bahwa pemerintah dan otoritas moneter akan berupaya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
Selain itu, Darmin mengatakan bahwa arus modal asing yang masuk menjadi faktor penting yang bisa membuat kurs rupiah menguat. "Yang penting sudah ada capital inflow sehingga mereka beli kembali saham kita, beli SUN, kursnya menguat lagi," ujar dia dalam seminar nasional Proyeksi Ekonomi Indonesia 2019 di Jakarta, Rabu (28/11).
Melalui aliran modal asing yang masuk tersebut, defisit neraca transaksi berjalan diharapkan bisa ditutup oleh surplus transaksi modal dan finansial.