REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- PT Pertamina (Persero) mengucurkan dana sebesar Rp 50 miliar dari rencana awal Rp 100 miliar pada 2018-2019. Ini untuk kredit para petani tebu di wilayah PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X.
"Kami bekerja sama dengan PTPN X. Dana dari kami dan ini sudah sesuai dengan peraturan di kementerian sehingga kami laksanakan," kata Senior Analisis SMEPP Planning PT Pertamina (Persero) Andijanto Setyawan di Kediri, Jawa Timur, Selasa (27/11).
Ia mengungkapkan rencana awal Pertamina akan mengucurkan hingga Rp 100 miliar namun yang sudah bisa dipastikan masih Rp 50 miliar. Dana yang sudah dikucurkan itu sesuai dengan yang diajukan ke Pertamina.
Pihaknya juga tidak mengetahui persis berapa jumlah petani yang mendapatkan kucuran dana kredit tersebut sebab semua ditangani oleh PTPN X. Dari pihak pertamina hanya sebagai asesor dan yang melaksanakan adalah dari pihak pabrik gula termasuk besaran anggaran.
Namun, ia menyebutkan, pemberian kredit itu juga ada tempo serta bunga administrasi yang diberlakukan. Jumlah beban bunga juga relatif kecil yakni hanya tiga persen per tahun ketimbang bunga kredit usaha rakyat (KUR) yang sebesar tujuh persen per tahun.
"Kredit ini tiga persen per tahun dan itu perintah kementerian. Sedangkan KUR kan tujuh persen dan ini sangat murah. Ini sinergi yang baik antara BUMN dengan PTPN X, kami memberikan dana mereka (PTPN X) yang mencari dan survei," kata dia.
Terkait dengan pengembalian dana, ia menyebut relatif sangat baik. Bahkan, mereka lebih cepat dari jadwal yang diajukan. Misalnya meminjam dalam tempo 14 bulan bisa mengembalikan kurang dari jumlah bulan tersebut.
Sementara itu Ketua DPD APTRI PTPN X Mubin mengatakan petani tentunya membutuhkan dana kucuran untuk bisa mengelola tanah sebelum siap ditanami kembali tebu. Menurut dia, adanya kucuran dana itu adalah salah satu bentuk perhatian pemerintah agar para petani tetap berkembang.
"Kami ingin meningkatkan produktivitas selama ini. Harus ada sinergisitas antara PTPN X dengan kementerian. Dengan itu, pola pikir, pembiayaan bisa meningkatkan produktivitas," kata dia.
Ia juga mendorong anak-anak muda untuk mau menjadi petani tebu. Potensi tanaman ini cukup bagus, terlebih lagi sekarang ini banyak pelatihan diberikan untuk para petani tebu milenial mengelola tanahnya misalnya pengetahuan tentang bibit, pengelolaan tanah, hingga pupuk.