REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya mengkaji untuk mengaudit maskapai guna memastikan keuangannya sehat, sehingga berujung pada jaminan keselamatan.
"Saya pikir usulan baik soal audit manajemen dan finansial. Ini kita akan diskusikan dalam apa yang ada dalam aturan. Kalau belum ada, itu kita tindak lanjuti," katanya usai rapat kerja dengan Komisi V DPR di Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis (23/11)
Namun demikian, dia menilai tidak semua maskapai memiliki rekam jejak yang kurang baik. "Beberapa ada yang mendapatkan penghargaan," katanya.
Menurut Budi, baik maskapai penerbangan berbiaya murah (LCC) maupun pelayanan lengkap (full service) harus menjamin keselamatan dan tidak ada toleransi.
"Nggak ada hubungannya LCC dengan masalah ini, yang kita amanahkan pada industri bahwa keselamatan adalah keharusan. Kalau ada kekurangan kita akan lakukan perbaikan bersama-sama. Jadi, nggak ada alasan LCC boleh mengabaikan keselamatan," katanya.
Ia juga memberikan rekomenasi kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk memperkuat kelembagaan.
"Harapan pada KNKT sama bahwa KNKT harus diperkuat baik kelembagaan, SDM maupun anggarannya. Kita akan studi banding apa-apa yang ada di internasional," katanya.