Kamis 22 Nov 2018 20:35 WIB

Motor Listrik Gesits akan Diproduksi Mulai 2019

Harga motor listrik mencapai sekitar Rp 20 juta per unit.

Red: Nur Aini
Presiden Joko Widodo mencoba motor listrik nasional Garansindo electric scooter (gesits) di halaman belakang istana Merdeka Jakarta Rabu (7/11)
Foto: dok. Biro Pers Setpres
Presiden Joko Widodo mencoba motor listrik nasional Garansindo electric scooter (gesits) di halaman belakang istana Merdeka Jakarta Rabu (7/11)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir menginginkan motor listrik "Garansindo Electric Scooter ITS" (Gesits) diproduksi secara massal mulai awal 2019.

"Januari sudah dimulai produksinya dengan kapasitas setahun sekitar 50-60 ribu unit," ujarnya ditemui usai menjadi pembicara diskusi yang digelar Forum Merdeka Barat 9 di Kantor Gubernur Jawa Timur Jalan Pahlawan Surabaya, Kamis (22/11).

Gesits adalah motor karya anak bangsa dengan sumber energi listrik hasil riset Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan PT Garansindo Surabaya. Sampai saat ini, kata dia, perlengkapan dan peralatan sudah disiapkan, seperti infrastruktur terkait baterai untuk pengisian energi yang bekerja sama dengan Pertamina.

"Teknisnya, baterai sudah disediakan di SPBU Pertamina. Kalau habis maka bisa ditukar dengan baterai baru. Ini akan memudahkan dan melancarkan penggunaannya," ucap menteri asal Ngawi, Jawa Timur tersebut.

photo
Presiden Joko Widodo bersiap menjajal motor listrik buatan dalam negeri Gesits seusai melakukan audiensi dengan pihak-pihak yang terlibat proses produksi di halaman tengah Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (7/11/2018).

Sepeda motor tersebut didesain dan jarak kecepatan tempuhnya bisa mencapai 100 kilometer per jam, memiliki daya tampung baterai sebesar 5.000 Kwh dan membutuhkan waktu dari 3-4 jam untuk pengisian ulang.

Beberapa waktu lalu, bertempat di halaman belakang Istana Merdeka Jakarta, Presiden Joko Widodo juga telah mencobanya dan mendapat pujian, bahkan ia berani memesan 100 unit jika telah diproduksi massal.

"Pak Presiden mengaku siap membeli dan untuk keperluan apa itu nanti karena terkait teknis di Istana," kata Menristekdikti.

Terkait harga, ia memastikan tetap kompetitif dibandingkan motor konvensional sehingga mampu bersaing dan dapat digunakan masyarakat untuk aktivitas sehari-hari.

"Ya, nanti harga industri, tapi mungkin sekitar Rp 20 juta-an. Motor ini sangat bagus dan mampu menghemat energi hingga 30 persen," kata mantan rektor terpilih Universitas Diponegoro tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement