REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekspor industri manufaktur mendominasi ekspor Indonesia. Nilainya, mencapai 11,59 miliar dolar AS atau naik 6,4 persen (mtm) demikian juga jika dibandingkan tahun ke tahun naik 5,71 persen. Kemudian, ekspor pertambangan mencapai 2,41 miliar dolar AS atau turun 0,58 persen (mtm) dan turun 1,58 persen (yoy).
Ekspor produk pertanian mencapai 0,32 miliar dolar AS atau mengalami penurunan 0,92 persen (mtm). Demikian juga jika dibandingkan tahun ke tahun terjadi penurunan 9,52 persen.
"Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari hingga Oktober 2018 mencapai 150,88 miliar dolar AS atau meningkat 8,84 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2017," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto di Jakarta, Kamis (15/11).
Dia memerinci, ekspor nonmigas Oktober 2018 mencapai 14,32 miliar dolar AS atau naik 4,99 persen dibanding September 2018. Sementara, ekspor migas mencapai 1,48 miliar dolar AS atau naik 15,18 persen dibanding September 2018.
"Kalau melihat tren tahun-tahun sebelumnya, ekspor pada November kemungkinan naik, sementara Desember turun karena banyak libur," kata Suhariyanto.
Ekspor Indonesia pada Oktober 2018 mencapai 15,8 miliar dolar AS atau meningkat 5,87 persen dibandingkan ekspor September 2018. Jika dibandingkan ekspor Oktober 2017 terjadi peningkatan sebesar 3,59 persen.