Kamis 15 Nov 2018 05:20 WIB

Bukit Asam Cetak Laba Bersih Rp 3,93 Triliun

Produksi batu bara Bukit Asam meningkat 16 persen

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Tambang batu bara Bukit Asam
Tambang batu bara Bukit Asam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan tambang plat merah, PT Bukit Asam, Tbk (PTBA) mengantongi laba bersih di kuartal III tahun ini sebesar Rp 3,93 triliun. Laba bersih ini naik 49,43 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,63 triliun.

Direktur Utama Bukit Asam, Arivyan Arifin menjelaskan laba bersih yang berhasil dikantongi perusahaan karena adanya peningkatan pendapatan. Hingga September perusahaan bisa mengantongi pendapatan sebesar Rp 16,04 triliun atau naik 21 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Pendapatan kita memang banyak diboost dari penjualan ekspor batu bara dan juga domestik. Untuk ekspor memang lebih besar karena mencover 52 persen dari total pendapatan. Sedangkan domestik sebesar 46 persen," ujar Arviyan di Ritz Caltron Kuningan, Rabu (14/11).

Sedangkan untuk produksi sendiri kata Arviyan perusahaan juga mengalami kenaikan sebesar 16 persen. Jika tahun lalu hanya 16,9 juta metrik ton maka tahun ini perusahaan memproduksi batu bara hingga 19,7 juta metrik ton.

Pertumbuhan produksi ini kata Arviyan sangat dipengaruhi oleh kebutuhan PT Kereta Api Indonesia (KAI), karena salah satu penyerap utama produksi batubara PTBA adalah PT KAI. "Peningkatan produksi kita tergantung dari PT KAI. Alhamdullilah kinerja mereka bagus, terlihat dari jumlah angkutan," ujar Arviyan.

Ditahun depan, Arivyan sendiri memprediksi kondisi kinerja perusahaan akan lebih baik dibandingkan tahun ini. Hal ini dikarenakan rencana PT KAI yang juga akan meningkatkan kapasitas angkutannya.

"Peningkatan rencana angkutan dengan KA, tahun 2022, kapasitas bisa ningkat 2xlipat. Kembangkan pelabuhan baru di prajen ke arah utara, kapasitas 10 juta ton (tambahan jalan 20 km). Tingkatkan pel selatan tarahan kapasitas 25 juta ton. Full double track . 25 juta ton nanti jadi 50 juta ton," ujar Arviyan.

Selain itu, kata Arivyan pasar internasional juga masih menjanjikan. Ia mengatakan pasar India dan Cina menjadi tumpuan tujuan ekspor PTBA. Ia berharap dengan terjaga pasar ekspor ini juga bisa mampu menjaga kinerja perusahaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement