Rabu 14 Nov 2018 11:07 WIB

Respons Pasar Terhadap DNDF Bawa Rupiah Menguat

Instrumen DNDF dinilai cukup efektif menjaga fluktuasi kurs rupiah di pasar valas

Seorang petugas teller menghitung mata uang rupiah.    (ilustrasi)
Foto: Republika/ Yogi Ardhi
Seorang petugas teller menghitung mata uang rupiah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu (14/11) pagi menguat sebesar 38 poin. Rupiah menguat ke posisi Rp 14.790 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 14.828 per dolar AS.

Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan pergerakan nilai tukar rupiah kembali mampu melanjutkan kenaikan terhadap dolar AS setelah sempat tertahan pada hari sebelumnya. "Apresiasi rupiah itu seiring penilaian pasar yang positif terkait transaksi domestic non-deliverable forward (DNDF)," katanya di Jakarta, Rabu (14/11).

Menurut dia, instrumen DNDF itu dinilai cukup efektif dalam menjaga fluktuasi nilai tukar rupiah di pasar valas domestik. Di sisi lain, lanjut dia, upaya pemerintah untuk terus menggiatkan investasi ke dalam negeri, setelah adanya penurunan nilai investasi juga turut direspons positif pelaku pasar keuangan.

"Sejumlah industri akan mengalami relaksasi dan masuk dalam revisi Daftar Negatif Investasi (DNI) untuk mendorong investasi masuk," katanya.

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan revisi DNI diharapkan dapat lebih membuat daya tarik investasi ke Indonesia. Ia menambahkan upaya menarik investasi juga dilakukan dengan membangun infrastruktur yang cukup agresif terutama infrastruktur energi (listrik) dan sistem Online Single Submission (OSS).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement