Selasa 13 Nov 2018 19:04 WIB

Penetrasi Bank Syariah di Jabar Diharapkan Meningkat

Kerja sama ini adalah salah satu tujuan prinsip syariah tingkatkan kualitas agama.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Budi Raharjo
Gubernur Jabar Ridwan Kamil (kedua kiri) dan Direktur Utama PT Bank BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo (kiri) meninjau pelayanan usai meresmikan Relokasi BNi Syariah Kantor Wilayah dan Cabang Bandung, di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Selasa (13/11).
Foto: Republika/Arie Lukihardianti
Gubernur Jabar Ridwan Kamil (kedua kiri) dan Direktur Utama PT Bank BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo (kiri) meninjau pelayanan usai meresmikan Relokasi BNi Syariah Kantor Wilayah dan Cabang Bandung, di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Selasa (13/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- BNI Syariah menjalin bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) untuk mendukung program pengembangan ekonomi umat di Jawa Barat, Selasa (13/11). Kerja sama tersebut, ditandai dengan penandatanganan naskah MoU.

"Tahun depan harus naik penetrasi bank syariah. Syariah ini harus menjadi pilihan utama. Islam yang rahmatan lil alamin, takdirnya ada di Tanah Air kita," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil usai menandatangani MoU.

Emil mengatakan, perubahan tersebut bukan hanya urusan pemerintah, tapi pentahelix. Selain itu, harus ada inovasi dan kolaborasi untuk membawa perubahan. "Dengan kerja sama dengan BNI syariah, pelaksanaan program kecepatannya lebih tinggi," katanya.

Saat ini, kata dia, di Jabar ada 100.000-an masjid. Kalau ini menjadi outlet ekonomi umat dengan MoU gubernur, maka 100.000 masjid tadi bisa mempromosikan BNI Syariah. Tapi tetap dengan syariat. "Promosi, komunikasi mah boleh di masjid. Kalau serius menggarap, ini bisa meningkatkan presentasi interaksi produk syariah," katanya.

Emil menjelaskan, ia memiliki program Jabar juara lahir batin yang menitipkan dengan teori dynamic goverment. Yaitu, mengajak mitra-mitra untuk mengambil peran aktif. Ia berharap, dengan kerja sama ini akan saling menguntungkan semua pihak.

"Satu hafiz satu quran dititipkan ke BNI Syariah. Kemudian kredit mesra. Pembangunan Rumah Sakit juga dititipkan ke mereka. Ini contoh terbaik kolaborasi Pemprov Jabar dan swasta," kata Emil seraya mengatakan dengan kerja sama ini maka membuat rumah sakit tak harus pakai APBD.

Menurut Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo, kerja sama ini merupakan sebuah peluang yang sangat baik. Karena, moment ini bisa dijadikan untuk membangun ekonomi syariah melalui kerja sama dengan pemprov Jabar.

"Dengan berbagai program ini yang di tawarkan dan beliau nerima. Pertama kredit Mesra masjid. Kedua, one hafiz one vilage," katanya.

Kerja sama ini, kata dia, merupakan salah satu dari tujuan prinsip syariah meningkatkan kualitas agama. Mereka, akan didik dalam dua tahun untuk menjadi hafiz dan BNI Syariah memberikan beasiswa untuk mereka.

"Ketiga membangun masjid berbasis wakaf. Kami akan cari lokasi-lokasi strategis dan sumber pendanaan. Kita sudah kerja sama dengan berbagai pihak untuk menyalurkan dana wakaf," kata Abdullah.

Abdullah mengatakan, dalam 2 tahun diharapkan bisa 100 orang sampai 200 orang di Jabar yang mengikuti program hafiz ini. "Ini Jabar saja. Ini baru pertama kali program tripartid Pemda, kami dan pesantren," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement