Ahad 11 Nov 2018 18:30 WIB

Kembali Terbang, Merpati Targetkan 10 Destinasi Wisata

Merpati akan kembali terbang pada 2019.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Muhammad Hafil
Xian MA-60 yang digunakan Merpati Nusantara Airlines
Foto: Airliner
Xian MA-60 yang digunakan Merpati Nusantara Airlines

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu alasan kembali terbangnya Merpati pada 2019 adalah banyaknya destinasi wisata yang saat ini sedang gencar dibangun oleh pemerintah. Presiden Direktur Merpati Airlines, Asep Ekanugraha menjelaskan dengan adanya destinasi wisata baru dan pembangunan bandara yang banyak dilakukan pemerintah menjadi proyeksi potensi bagi Merpati.

Asep menilai saat ini negara hanya mempunyai Garuda Indonesia sebagai tulang punggung negara. Sedangkan sisanya, masih didominasi oleh maskapai swasta. Asep menilai, dengan kembalinya terbang Merpati maka bisa mengisi slot slot rute penerbangan ini sehingga tidak hanya didominasi oleh maskapai swasta.

Baca Juga

"Tentu ini menjadi potensi kami. Seperti pemerintah membangun bandara itu untuk siapa, jika BUMN sendiri juga tidak memanfaatkan fasilitas tersebut. Ini akan menjadi cekungan potensi investasi baru yang tentu menjadi harapan revenew bagi Merpati," ujar Asep di Grand Melia, Ahad (11/11).

Asep optimistis Merpati bisa kembali terbang dengan mengantongi dana dari investor sebesar Rp 6,4 triliun. Dana ini memang tidak sepenuhnya bisa menutup persoalan keuangan Merpati kedepan. Namun, Asep menjelaskan dana tersebut bukan semata mata untuk menutup utang, tetapi untuk menjadi modal merpati kembali terbang, sehingga bisa menyelesaikan persoalan utang kepada kreditur.

"Gak ada juga investor yang mau kasih modal cuma cuma menurut saya, dana ini bukan untuk menutup utang, tetapi menjadi modal awal kami sehingga kami bisa kembali beroperasi," ujar Asep.

Asep menjelaskan dari modal ini, kedepan jika Merpati sudah mendapatkan revenew maka bisa melunasi persoalan utang. Hal ini kata Asep juga sudah disepakati oleh Kreditur di muka persidangan.

Asep menjelaskan, dari para kreditur itu pun memberikan tenor yang cukup besar bagi Merpati bisa mnyelesaikan persoalannya." Ada yang 7 bulan pasca operasi, ada yang 15 tahun pasca operasi. Jadi, kami akan memprioritaskan para kreditur yang memang kecil kecil ini agar mereka juga kembali hidup. Persoalan ini juga sudah disepakati," ujar Asep.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement