Sabtu 10 Nov 2018 16:13 WIB

Kementan Siap Perluas Pasar Durian Bawor Banyumas

Durian Bawor memiliki cita rasa lebih kuat dari Durian Monthong

Red: EH Ismail
Direktur Jenderal Hortikultuta, Suwandi saat menghadiri panen dan lomba durian lokal di Kemranjen, Banyumas, Sabtu (10/11)
Direktur Jenderal Hortikultuta, Suwandi saat menghadiri panen dan lomba durian lokal di Kemranjen, Banyumas, Sabtu (10/11)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) mendukung komoditas durian di Banyumas, Jawa Tengah. Durian ini memiliki keunggulan dibanding durian dari negara tetangga.

Direktur Jenderal Hortikultuta, Suwandi saat menghadiri panen dan lomba durian lokal di Kemranjen, Banyumas, Sabtu (10/11) menyatakan, Banyumas memiliki banyak jenis dunian, salah satunya durian Bawor yang memiliki kemiripan dengan Monthong.

“Dulu eranya durian lain, sekarang Durian Bawor yang menjadi incaran pecinta durian. Rasanya enak sekali," kata Suwandi dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id.

Suwandi menjelaskan, selain durian Bawor, Banyumas memiliki 16 varietas yang diperlombakan dalam kontes ini. Khusus durian Bawor merupakan varietas yang sudah dilepas Kementan. Durian ini memiliki cita rasa lebih kuat dari Durian Monthong. Untuk meningkatkan daya saing durian, ke depan Kemranjen, Banyumas harus didorong menjadi kawasan agro wisata.

“Kami berupaya memperluas pasar durian Bawor. Bila perlu kita harus ekspor baik berupa bentuk segar maupun olahan. Ini penting agar masyarakat terus semangat membudidayakan durian yang punya daya saing dan ke depan masyarakat bisa semakin sejahtera,” ujarnya.

Kemranjen, Banyumas disamping dikenal sebagai sentra durian, sejak 2003 juga sudah berkembang pembibitan dikenal nama varietas montong orange dan  bawor atau kromo banyumas dengan produksi benih 100 ribu batang. Harga di petani bervariasi Rp 25 ribu hingga 150 ribu per batang tergantung umur bibit dan tinggi batang.

“Luas areal durian 18.900 hektar dengan 189 ribu pohon yang sudah menghasilkan 61 ribu pohon dengan produksi 2017 sebesar 5.500 ton,” tutur Suwandi.

Menurut Suwandi, sebanyak 16 varietas yang dikonteskan, pemenangnya segera diajukan untuk mendapatkan izin pelepasan varietasnya. Hal itu merupakan potensi luar biasa untuk memajukan durian lokal.

Bupati Banyumas, Muhammad Husein mengatakan, durian Bawor memiliki rasa lebih enak dari durian impor dan lainnya. Sejauh ini perhatian pemerintah pusat yakni Kementerian Pertanian ikut mendorong pengembangan durian Bawon dari hulu sampai hilir.

“Di sini daerah Kemranjen penduduknya rata-rata sudah tanam dunia. Rasanya luar biasa, enak, manis, dagingnya tebal. Durian ini bisa bikin romantis. Terima kasih untuk Kementan, Pak Dirjen Hortikultura selalu hadir di tengah petani,” ujarnya.

Husein menyebutkan omset durian di seluruh Bayumas mencapai Rp 500 miliar. Artinya ini potensi yang luar biasa mengalah pendapatan asli daerah.

Sekretaris kelompoktani Tri Mulya, Desa Pangeralang, Kecamatan Kemranjem, Banyumas, Slamet mengatakan, musim panen durian di Banyumas berlangsung lima bulan dalam setahun, yaitu November sampai April.

“Durian masih dipasarkan lokal di jawa tengah, bahkan sampai ke Bandung, Jakarta dan luar Jawa. Harga di petani Rp 45 ribu perkg, sedangkan harga eceran di Banyumas Rp 65 ribu perkg,” tuturnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement