Kamis 08 Nov 2018 22:05 WIB

BI Optimistis Keuangan Syariah Semakin Berkembang

Penguatan keuangan syariah dapat dilakukan melalui pengembangan rantai halal regional

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Friska Yolanda
Anugerah Syariah Republika (ASR) 2018
Foto: Republika/Idealisa Masyrafina
Anugerah Syariah Republika (ASR) 2018

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) optimis industri keuangan syariah akan semakin berkembang di Indonesia. Bank sentral pun terus mendukung agar hal itu terjadi. 

"Di Bank Indonesia pun, kita ada Departemen Keuangan Syariah. Kita sangat dukung," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman Zainal saat ditemui di Acara Anugerah Syariah Republika (ASR) di Hotel JW Marriot, Jakarta, Kamis, (8/11).

Lebih lanjut, Agusman menyatakan, langkah Republika mengadakan ASR sangat tepat. Pasalnya, itu semakin menunjukkan dedikasinya terhadap kemajuan keuangan syariah. 

"Ini dedikasi yang sangat luar biasa dan strategis untuk ekonomi syariah. Khususnya bank syariah," kata Agusman. 

Sebelumnya, Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo mengatakan penguatan ekonomi dan keuangan syariah dapat dilakukan melalui pengembangan rantai nilai halal regional. Ini meliputi pengembangan ekosistem dari berbagai tingkatan usaha syariah, dari hulu ke hilir.

Di Kawasan Timur Indonesia (KTI), secara khusus, terdapat banyak potensi yang dapat dikembangkan. Seperti penerapan sistem pertanian terintegrasi, pengembangan produk makanan halal, pengembangan kain tenun dan produk kerajinan daerah, serta pengembangan pariwisata halal.

Penyelenggaraan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Kawasan Timur Indonesia (KTI) tahun 2018 menjadi salah satu langkah untuk mengembangkan ekonomi syariah secara serentak di seluruh Indonesia, untuk mendukung kemajuan ekonomi nasional. Dody  mengatakan potensi dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah perlu didukung oleh penguatan ekosistem rantai nilai halal. 

Maka dalam hal ini, kata dia, diperlukan skema business matchinguntuk mendorong terhubungnya sisi penawaran produk usaha syariah. Dengan sisi permintaan dari pasar domestik, regional, maupun pasar global. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement