Jumat 09 Nov 2018 11:01 WIB

Founder Elzatta, Berbisnis dan Juga Berbagi

Sinergi merupakan strategi kunci dalam mengembangkan brand.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Friska Yolanda
CEO Elzatta Corps Elidawati berfoto usai diwawancarai Republika di gerai Elzatta, Jakarta, Selasa (6/11).
Foto: Republika/Prayogi
CEO Elzatta Corps Elidawati berfoto usai diwawancarai Republika di gerai Elzatta, Jakarta, Selasa (6/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Elidawati Ali Oemar, founder dari Elzatta merupakan salah satu penerima penghargaan Anugerah Syariah Republika 2018. Penghargaan ini diberikan atas prestasinya dalam mengembangkan bisnis busana muslimah.

Industri fashion busana Muslim kini semakin berkembang dan membawa banyak keuntungan bagi pelaku bisnis fashion ritel. Salah satunya adalah brand busana muslimah Elzatta.

Elzatta merupakan brand utama dalam naungan perusahaan Elcorps yang berfokus pada fashion busana Muslim. Brand yang didirikan pada tahun 2012 ini kini telah memiliki hampir 200 toko di seluruh Indonesia.

photo
CEO Elzatta Corps Elidawati berfoto usai menerima penghargaan Tokoh Syariah Republika pada acara Arugrah Syariah Republika di Jakarta, Kamis (8/11) malam.

Menurut Elidawati, sinergi merupakan strategi kunci dalam mengembangkan brand ini hingga sekarang ini menjadi besar dan memiliki berbagai ranah bisnis baru. "Strategi kunci untuk mengembangkan Elzatta, yaitu bersinergi dan berkolaborasi. Banyak orang ingin jadi wirausaha, tapi gak punya produk, lalu menjadi mitra kami. Kami menyebutnya toko jaringan," jelas Elidawati kepada Republika.co.id, Selasa (6/11).

Dengan mengembangkan konsep jaringan ini, brand Elcorps semakin besar. Kini Elcorps telah memasarkan merek-merek busana muslimah lainnya seperti Zatta Men, Dauky dan yang terbaru adalah sports daily hijab, Noore. Noore didirikan pebisnis muda yang kemudian pada pertengahan tahun ini turut bergabung dengan Elcorps.

Menurut El, sapaan akrabnya, potensi industri busana muslim di Indonesia sangat besar, sehingga pelaku usaha harus dapat memanfaatkan peluang tersebut. Semakin banyaknya kompetitor membuat pelaku usaha harus lebih kreatif. Meskipun berbelanja online kini semakin marak, namun untuk industri busana, toko fisik masih sangat diperlukan.

"Memang online sekarang sudah semakin berkembang. Tapi karena fashion itu juga adalah sesuatu yang harus dirasa dan dipastikan, tentunya peluang offline masih jauh lebih besar," kata El.

El juga mencoba menyiasati hal ini dengan membuka kafe yang bergabung dengan toko Elzatta di Pondok Kelapa. Kafe bernama Two Elements ini menjadi tempat berkumpul para wanita. Mereka juga dapat menikmati waktu santai di sana setelah berbelanja di toko Elzatta.

"Karena pada dasarnya orang butuh berkumpul, sharing, ngobrol. Makanya saya buka cafe sekitar tiga bulan lalu. Ada peningkatan di penjualan produk di toko, meskipun masih belum begitu besar," katanya.

Meskipun begitu, Elcorps tidak hanya berfokus pada bisnis. Perusahaan telah melakukan berbagai kegiatan filantropi dalam bidang pendidikan, parenting, hingga donasi untuk pada korban bencana alam. 

photo
Anugerah Syariah Republika 2018. Komisaris Utama Mahaka Media Erick Thohir (tengah atas), Menpan RB Syafruddin (kempat kiri), Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro (tengah), Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Sofyan Djalil (kelima kanan), Menteri Pariwisata Arief Yahya (keempat kanan) berfoto bersama seluruh pemenang Anugerah Syariah Republika (ASR) 2018 di Jakarta, Kamis (8/11).

Dalam bidang pendidikan, Elcorps telah memberikan beasiswa bagi sebanyak 30 siswa terbaik untuk melanjutkan pendidikan mereka, selain itu juga membentuk pesantren dengan kurikulum berorientasi bisnis di Sumatera Barat.

Sementara itu untuk donasi bagi para korban bencana alam, Elzatta menjual gelang bertuliskan 'Kami Indonesia Bersatu untuk Lombok' dan 'Kami Indonesia Bersatu untuk Palu' seharga Rp 15 ribu, dan hasil penjualan sepenuhnya disumbangkan ke dua lokasi terkena bencana alam tersebut.

"Visi misi Elcorps ini untuk menjadi rahmatan lil alamin. Dalam prakteknya, kami berbagi kepada semua stakeholder. Tidak hanya karyawan perusahaan, namun seluruh stakeholder yang terkait hingga konsumen dan masyarakat. Ini adalah ruh kami," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement