Rabu 07 Nov 2018 15:11 WIB

Indef: Stimulus Fiskal Perlu Diarahkan ke Sektor Produktif

Sektor produktif yang tidak dipacu akan menyebabkan jumlah lapangan kerja berkurang

Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati
Foto: ROL/Havid Al Vizki
Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati mengatakan stimulus fiskal melalui belanja pemerintah perlu diarahkan untuk menumbuhkan sektor produktif. Sehingga, kata dia, stimulus fiskal ini bisa menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan tidak temporer.

"Ini perlu menjadi perhatian pemerintah supaya belanja pemerintah tidak hanya memenuhi kepentingan politis sesaat, tetapi juga mampu menopang sumber pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," kata Enny ditemui usai diskusi di Jakarta, Rabu (7/11).

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia pada kuartal III tahun 2018 tumbuh 5,17 persen secara tahunan (year on year/yoy). Laju pertumbuhan pengeluaran konsumsi rumah tangga tercatat 5,01 persen (yoy) terutama ditopang oleh penjualan eceran yang tumbuh 4,21 persen dan penjualan wholesale mobil penumpang tumbuh 8,40 persen.

Sementara, konsumsi pemerintah juga tercatat tumbuh 6,28 persen (yoy). Realisasi belanja barang dan jasa tumbuh 24,88 persen dan belanja pegawai juga tumbuh 16,54 persen.

Sumber pertumbuhan ekonomi tertinggi untuk kuartal III-2018 berasal dari konsumsi rumah tangga sebesar 2,69 persen disusul pembentukan modal tetap bruto (PMTB) 2,24 persen, dan konsumsi pemerintah 0,48 persen.

Enny mengapresiasi angka pertumbuhan ekonomi tersebut karena berada di kisaran 5,1 persen. Namun, ia menyoroti kontribusi utama dari pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2018 maupun kuartal sebelumnya masih beradal dari sektor konsumsi rumah tangga dan pemerintah.

"Ini tidak selalu buruk kalau diimbangi dengan pertumbuhan di sektor produktif. Tetapi kalau hanya memacu sektor konsumtif saja, dikhawatirkan sumber pertumbuhan itu hanya temporer," ujar dia.

Enny berpendapat sektor produktif yang tidak dipacu akan berpengaruh pada penurunan jumlah penciptaan lapangan kerja. Hal tersebut dinilai mampu memengaruhi pertumbuhan konsumsi di periode berikutnya.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement