Selasa 06 Nov 2018 13:45 WIB

Jokowi: Angka Pengangguran Turun Wajib Disyukuri

BPS menyatakan, jumlah pengangguran berkurang 40 ribu orang dalam setahun terakhir.

Pengangguran (ilustrasi)
Pengangguran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, angka pengangguran di Indonesia yang menurun dalam beberapa waktu terakhir merupakan hal yang wajib untuk disyukuri. Menurut Kepala Negara, diperlukan kerja lebih keras agar angka pengangguran dapat ditekan lebih rendah.

"Persentase itu wajib kita syukuri. Menurun, tapi masih di atas lima persen," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta, Selasa (6/11).

Untuk itu, mantan gubernur DKI itu menekankan pentingnya perbaikan kualitas vocational training (pelatihan kejuruan), sekolah vocational, dan sejenisnya di Indonesia. Menurut Jokowi, hal itu masih akan menjadi fokus ke depan pemerintahannya sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Tanah Air.

"Saya sampaikan vocational training, vocational school masih sebuah fokus kita, konsentrasi kita untuk memperbaiki kualitasnya sehingga SDM kita siap masuk dunia kerja," ujarnya.

Ia menambahkan, sejumlah kerja sama dengan berbagai negara, seperti Jerman sebagai salah satu negara yang terdepan dalam hal vocational training-nya, juga terus dikembangkan. "Dan, kerja sama kita dengan Pemerintah Jerman terus berlanjut. Kemarin, misalnya, dari Siemen mau bantu kita di bidang vocational training ini," paparnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, jumlah pengangguran berkurang 40 ribu orang dalam setahun terakhir. Hal tersebut sejalan dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) yang turun menjadi 5,34 persen pada Agustus 2018.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement