Ahad 28 Oct 2018 15:46 WIB

Warga Desa Kwaedamban Papua Kini Bisa Nikmati Listrik

Sebanyak 36 rumah penduduk Desa Kwaebandan kini telah teraliri listrik.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Gita Amanda
Petugas PLN sedang memasang meteran listrik prabayar di rumah seorang warga Desa Parauto, Distrik Yaro, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua, Selasa (19/12) sore.
Foto: Republika/Rahmat Hadi Sucipto
Petugas PLN sedang memasang meteran listrik prabayar di rumah seorang warga Desa Parauto, Distrik Yaro, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua, Selasa (19/12) sore.

REPUBLIKA.CO.ID, BONTANG -- Kegiatan Ekspedisi Papua Terang (EPT)  yang dilaksanakan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) telah menuai hasil. Salah satu dari 755 Desa di Papua yang menjadi desa survei yaitu Desa Kwaedamban, Distrik Borme, Kabupaten Pegunungan Bintang, saat ini telah teraliri listrik.

PLN melaporkan, 36 rumah penduduk Desa Kwaebandan kini telah teraliri listrik yang bersumber dari pembangkit lsitrik tenaga air dengan kapasitas 1 kw yang dibangun di dekat desa  tersebut. Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN, Edwin Hidayat Abdullah mengatakan ini bisa tercapai karena kolaborasi berbagai pihak.

Ia menegaskan, Kementerian BUMN terus mendorong peran optimal PLN sebagai BUMN yang menyediakan listrik bagi masyarakat. Terutama dengan memanfaatkan potensi-potensi alam sebagai sumber energi lisitrik.

"BUMN memberikan dukungan dan memastikan desa-desa lain di wilayah Papua dan Papua Barat juga akan teraliri listrik," kata Edwin di Bontang pada Ahad (28/10).

Selain mewujudkan listrik di Desa Kwaebandan, PLN juga akan mengaliri listrik di Distrik Borme. Caranya, dengan meningkatkan kapasitas pembangkit listrik yang telah ada atau menambah pembangkit listrik baru yang memanfaatkan aliran air sungai di wilayah tersebut.

Dengan demikian, keberadaan listrik baik di Desa Kwaedamban maupun di Distrik Borme akan mendorong aktivitas ekonomi masyarakat setempat. Selain untuk penerangan di rumah-rumah, listrik dari sumber pembangkit akan dimanfaatkan untuk penerangan di fasilitas-fasilitas umum seperti sekolah, rumah sakit, tempat ibadah serta dialirkan untuk mendukung layanan komunikasi di wilayah setempat.

General Manager PLN Wilayah Papua dan Papua Barat (WP2B), Ari Dartomo mengatakan, saat ini tim ekspedisi sedang melakukan verifikasi data oleh PLN WP2B guna mendapatkan data yang akurat. Desa-desa yang telah disurvei secepatnya akan dialiri listrik oleh PLN sesuai dengan harapan warga desa.

Ari mengatakan akan segera menindaklanjuti hasil survei yang berlangsung selama sebih dua bulan tersebut. Hasil data survei yang diperoleh Tim Ekspedisi nantinya akan diseleksi oleh PLN dengan dua cara yaitu melakukan perluasan jaringan (grit) dan membangun pembangkit baru.

"Sesuai dengan arahan pemerintah pusat, PLN terus berupaya untuk memanfaatkan Energi Baru Terbarukan (EBT) yang ada pada suatu desa guna melistriki desa tersebut," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement