Kamis 25 Oct 2018 13:08 WIB

Sektor Koperasi UKM Tumbuhkan Wirausaha Berdaya Saing

Puspayoga optimistis rasio kewirausahaan Indonesia setara dengan negara tetangga

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga memberikan paparan Capaian Kementerian Koperasi dan UKM dalam 4 Tahun Kerja Pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla
Foto: kemenkop
Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga memberikan paparan Capaian Kementerian Koperasi dan UKM dalam 4 Tahun Kerja Pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla "Membangun Manusia Indonesia Menuju Negara Maju" di Auditorium Gedung 3 Kementerian Sekretariat Negara.Turut hadir sebagai narasumber Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Efendi, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Mohamad Nasir, Ketua Inapgoc Raja Sapta Oktohari. Jakarta, Rabu(24/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) fokus menjadikan kewirausahaan sebagai agenda prioritas untuk mengejar ketertinggalan kewirausahaan Indonesia dari negara lain. Sebab, melalui kewirausahaan sangat penting menumbuhkan budaya ekonomi mandiri bagi masyarakat, bukan pencari kerja tetapi pencipta lapangan kerja.

Sejumlah program yang dijalankan Kemenkop UKM telah berdampak terhadap meningkatnya rasio kewirausahaan. Tahun 2014, rasio kewirausahaan masih 1,4 persen, pada 2016 naik menjadi 3,1 persen. 

"Adanya sinergi dengan seluruh stakeholder dari kementerian, gubernur, bupati dan walikota, hingga swasta, saya yakin akhir 2018 ini rasio kewirausahaan akan berada di atas 5 persen," kata Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga pada acara paparan 4 Tahun Kerja Pemerintahan Jokowi-JK dengan tema Kebudayaan dan Prestasi Bangsa, Rabu (24/10) berdasarkan rilis yang diterima Republika.co.id.

Puspayoga yakin dan optimistis tingkat rasio kewirausahaan Indonesia tahun ini akan setara dan selevel dengan negara-negara tetangga seperti Singapura (7 persen), Malaysia (5 persen), dan Thailand (4 persen). 

Sejumlah program pun telah dilakukan, yaitu Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) dan Gerakan Mahasiswa Pengusaha (GMP). Melalui GMP, dilaksanakan kerjasama dengan 59 Perguruan Tinggi seluruh Indonesia. 

Dua gerakan tersebut memberi pelatihan bagi 117.864 mahasiswa, sarjana dan generasi muda serta kelompok masyarakat strategis lainnya. Selain itu memberikan fasilitasi modal bagi 9.687 wirausaha pemula.

Sejalan dengan hal tersebut, Puspayoga menambahkan, mendukung penguatan UMKM agar berdaya saing, KUR menjadi salah satu prioritas untuk memudahkan UMKM mengakses kredit secara berkeadilan. Dari target penyaluran KUR sebesar Rp 123,6 triliun tahun 2018, per September 2018 sudah tersalurkan sebesar Rp 100,1 triliun kepada 3.797.547 orang. 

Koperasi sebagai penyalur KUR juga akan ditingkatkan jumlahnya, setelah Kospin Jasa (Pekalongan) dan Kopdit Obor Mas (NTT). "Ada satu lagi KSP asal Badung, Bali, yang juga telah siap menjadi penyalur KUR bagi ratusan ribu anggotanya yang banyak bergerak di sektor usaha pariwisata," kata  Menkop.

Selain KUR, ia melanjutkan, pihaknya juga sudah berhasil mengakomodir keluhan pelaku KUMKM di seluruh Indonesia, dengan  penurunan tarif PPh Final dari satu persen menjadi 0,5 persen bagi pelaku koperasi dan UMKM yang memiliki omzet bruto maksimal sebesar Rp 4,8 miliar per tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement