Rabu 24 Oct 2018 18:20 WIB

Bulog Sebut Keputusan Impor Beras Tepat

Dari 1,8 juta ton beras impor sebanyak 1,5 juta ton sudah berada di gudang Bulog

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Nidia Zuraya
Ilustrasi Beras Impor
Foto: Foto : MgRol111
Ilustrasi Beras Impor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pengadaan Perum Bulog Bachtiar menilai, keputusan pemerintah untuk melakukan impor beras pada 2018 sudah tepat. Menurutnya, hal itu perlu dilakukan untuk menjaga stok cadangan beras.

"Kalau impor itu sudah diputuskan di rakortas (Rapat Koordinasi Terbatas), itu sudah betul. Para menteri sudah mengantisipasi untuk cadangan maksudnya," kata Bachtiar di kantor BPS, Jakarta pada Rabu (24/10).

Bachtiar mengatakan, dari 1,8 juta ton impor beras pada tahun ini, sebanyak 1,5 juta ton sudah berada di gudang Bulog. Sisanya, kata Bachtiar, masih dalam proses pengangkutan menuju gudang.

Untuk pengadaan dalam negeri, dia menyebut, realisasinya sudah mencapai 1,5 juta ton beras. Bulog sudah menggunakan serapan beras tersebut untuk memenuhi penugasan pemerintah seperti penyaluran bantuan sosial beras sejahtera (rastra), operasi pasar, dan bantuan bencana alam.

Kini, kata Bachtiar, stok beras Bulog dari pengadaan dalam negeri sebesar 800 ribu ton beras medium dan 150 ribu ton beras premium. "Ditambah pengadaan impor kurang lebih stoknya nanti (hingga akhir tahun) di atas 2,5 juta ton atau hampir 2,7 juta ton," katanya.

Dengan kecukupan stok beras tersebut, Bachtiar meyakini impor beras tidak perlu dilakukan lagi. "Stok beras sampai akhir tahun ini cukup. Kita tidak impor lagi. Gudang juga penuh," kata Bachtiar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement