REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan surplus beras selama 2018 sejumlah 2,85 juta ton. Surplus tersebut tersebar di 14,1 juta rumah tangga produsen dengan rincian 47 persen stok tersebut ada di pinggilingan, ada stok di pedangan dan sebagainya.
Pengamat politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio mengatakan, dengan hasil paparan BPS yang menegaskan Indonesia mengalami surplus produksi beras sebuah prestasi. “Ini prestasi pemerintahan Jokowi, khususnya prestasi Kementerian Pertanian di bawah komando Menteri Amran dan prestasi para petani,” kata Hendri yang akrab disapa Hensat
Menurut Hensat, apa yang telah diupayakan oleh Kementan dengan terus menggenjot produksi ini menimbulkan kenyamanan. “Walau dari beberapa survei ekonomi, negara kita mengalami kesulitan, namun dengan surplus beras ini, rakyat tidak lagi takut akan kekurangan beras,” ujarnya.
Hensat menjelaskan, tantangan saat ini adalah bagaimana distribusi surplus beras ini memang benar-benar bisa dinikmati oleh rakyat. “Dengan data kuat seperti ini harusnya sisi lain sektor pemerintah di bidang perdagangan segera berkoordinasi dengan kementan sehingga tidak ada lagi polemik tentang harus atau tidaknya mengimpor beras”, tegasnya.
Surplus beras ini , kata Hensat, bisa menjadi rujukan kuat karena metodenya telah disempurnakan BPS sehingga impor beras tidak diperlukan lagi.
Senada dengan itu, pengamat politik dan kebijakan publik, Muh Saifullah menilai apa yang disampaikan BPS terkait produksi beras nasional akan mengakhiri polemik yang selama ini terus terjadi.
“Apa yang diproyeksikan Kementerian Pertanian bahwa kita memang sedang mengalami surplus beras itu memang benar. Data dari BPS seharusnya menjadi acuan bersama semua institusi terkait untuk mengeluarkan kebijakan,” tuturnya.
Saiful menilai, surplus beras ini menjadi salah satu prestasi terbesar pemerintah dan Menteri Amran dalam kurung waktu empat tahun pemerintanan Jokowi. “Ini layak diapresiasiasi bahwa segala upaya dan kerja keras Kementerian Pertanian akhirnya membuahkan hasil yang cukup besar. Ini merupakan kado istimewa empat tahun pemerintahan Jokowi,” katanya.