Sabtu 20 Oct 2018 13:13 WIB

Dana Desa Sukses, Pemerintah akan Salurkan Dana Kelurahan

Dana desa membangun infrastruktur dengan sangat masif.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo saat meninjau pameran Teknologi Tepat Guna (TTG) di Kabupaten Badung, Bali, Jumat (19/10).
Foto: kemendes PDTT
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo saat meninjau pameran Teknologi Tepat Guna (TTG) di Kabupaten Badung, Bali, Jumat (19/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo membenarkan adanya rencana pemerintah untuk menyalurkan dana kelurahan layaknya dana desa. Menurut dia, ide tersebut tercetus setelah melihat catatan-catatan keberhasilan dana desa.

"intinya, ide tersebut karena dana desa banyak sukses. Sehingga banyak kelurahan yang ketinggalan dengan desa. Makanya kelurahan minta dialokasikan seperti dana desa. Makanya presiden merencanakan tahun depan mengalokasikan dana kelurahan," kata dia, saat meninjau pameran Teknologi Tepat Guna (TTG) di Kabupaten Badung, Bali, Jumat (19/10).

Ia mengatakan, dana desa dalam tiga tahun terakhir telah berhasil membangun ragam infrastruktur seperti lebih dari 158 ribu kilometer jalan desa, lebih dari 1.000 kilometer jembatan, puluhan ribu PAUD, Polindes, dan sebagainya. Menurutnya, keberhasilan tersebut menjadikan program-program pemerintah Indonesia dilirik oleh mancanegara.

"Dana desa membangun infrastruktur dengan sangat masif. Dan ini juga dimintai dalam forum IMF World Bank Meeting di Bali. Setiap acara yang berhubungan dengan desa juga selalu over subscribe kan. Karena model pendampingannya yang mereka mau tahu kenapa bisa efektif," ungkapnya.

Menteri Eko melanjutkan, program dana desa telah berhasil memberikan kontribusi pada pengurangan angka kemiskinan. Tahun lalu, jumlah kemiskinan di desa menurun lebih dari 1,2 juta jiwa, 2 kali lipat lebih tinggi dari penurunan kemiskinan di kota yang berjumlah 580 ribu jiwa.

"Pembangunan di desa juga membuka lapangan pekerjaan," ujarnya.

Menurutnya, berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2014-2019, Kemendes PDTT diberi target untuk mengentaskan 5.000 desa tertinggal menjadi desa berkembang. Saat ini, lanjutnya, Kemendes PDTT telah berhasil mengentaskan dua kali lipat dari target tersebut.

"Sampai akhir Maret tahun ini sudah lebih dari 10.000 desa tertinggal menjadi desa berkembang. Semoga tahun depan bisa lebih dari tiga kali lipat dari target," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement