REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (BKP Kementan) Agung Hendriadi mengatakan Indonesia sebagai negara keempat terpadat di dunia memiliki ketergantungan pada impor pangan. Untuk itu, swasembada pangan adalah keharusan dalam pembangunan pertanian.
"Indonesia tidak akan berhenti pada upaya pemenuhan pangan di dalam negeri saja, tetapi bertujuan mencapai surplus dalam produksi sehingga dapat menjadi bagian dari solusi kekurangan pangan dunia," kata Agung dalam International Workshop on Tropical Wetlands di Banjarmasin, Jumat (19/10).
Agung menambahkan, saat ini Indonesia telah mencapai swasembada beras, bawang merah, cabai dan jagung. Untuj surplus komoditas pangan strategis lainnya ditargetkan pada 20145.
"Satu abad setelah kemerdekaan negara, kita bisa menjadi Lumbung Pangan Dunia," tegas Agung.
Agung kemudian menjelaskan upaya pemanfaatan lahan rawa yang saat ini tengah dilakukan Kementerian Pertanian. Lahan rawa dimanfaatkan untuk lahan pertanian sebagai solusi dari kasus alih fungsi lahan sawah..
"Untuk memperluas area pertanian di lahan rawa dan mengintensifkan sistem pertanian di daerah pertanian yang ada. Kami memahami bahwa rawa bukanlah sumber daya lahan yang ideal untuk pertanian karena peran lingkungannya yang penting dan kesuburannya yang rendah," jelas Agung.
Workshop yang digelar Badan Litbang Pertanian ini dihadiri sekitar 100 peserta dari para akademisi berbagai perguruan tinggi, nara sumber beberapa negara, para peneliti dan lainnya. Peserta juga direncanakan akan melihat optimalisasi pemanfaatan lahan rawa di desa Jejangkit Muara, Kabupaten Baritokuala Kalimantan Selatan.