REPUBLIKA.CO.ID, MARABAHAN -- Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, sejak tahun 1990 sampai sekarang pertumbuhan produksi pertanian dunia, khususnya pangan mencapai 1,5 persen per tahun. Angka pertumbuhan tersebut separuh dari produksi pertanian 30 tahun yang lalu .
"Pada tahun 1960 sampai 1990 dunia dapat meningkatkan produksi pertanian, khususnya pangan dengan tingkat pertumbuhan tiga persen setahun," ujar Darmin di Desa Jejangkit Muara, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Kamis (18/10).
Menurut dia, dunia juga melihat lahan pertanian makin menyusut karena berbagai hal, antara lain terjadinya urbanisasi, industrialisasi, bahkan terjadinya perubahan iklim dan sebagainya. Di Indonesia, sebut Darmin, mengalami susutnya lahan pertanian terutama di Pulau Jawa, dimana cukup banyak lahan pertanian dikonversi menjadi pemukiman dan kebutuhan infrastruktur industri dan sebagainya.
Dijelaskannya, Indonesia sebetulnya memiliki semua hal untuk menjadi lumbung pangan dunia walaupun situasi dan faktanya belum seperti itu mengingat lahan cukup luas, air melimpah dan tidak banyak negara di dunia ini air melimpah.
Selain itu, setiap tahun cahaya matahari bersinar dengan baik, manusianya banyak, oleh karena itu warisan diperoleh dari masa lalu di sektor pertanian, baik produk perkebunan, hortikultra dan pangan, sekarang ini menghadapi masa-masa cukup menentukan karena peremajaan dari berbagai produk perkebunan sudah terlambat.
Untuk menghadapi masa ke depan akan lebih sulit dan lebih berat, maka untuk mengatasinya perlu langkah-langkah strategis dan langkah-langkah didasari manajemen maupun teknologi yang betul. Lebih lanjut dia mengemukakan, dengan adanya infrastuktur yang baik, maka dapat menunjang pendistribusian hasil-hasil pertanian lebih cepat.
"Saya melihat apa yang dibangun di Desa Jejangkit Muara ini menarik dan menantang. Menariknya, adanya pembentukan sawah baru," ujarnya.