Senin 15 Oct 2018 16:41 WIB

Mentan Tegaskan tak Ada El Nino

Saat ini banyak wilayah telah memasuki musim hujan

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Gita Amanda
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman.
Foto: Wahyu Suryana
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Indonesia diminta mewaspadai El Nino yang akan terjadi karena berpengaruh pada kondisi produksi pertanian di Tanah Air. Namun, Menteri Pertanian Amran Sulaiman membantah hal tersebut.

"Sekarang hujan bagaimana bisa El Ninonya?" katanya saat ditemui di Auditorium Sadikin Sumintawikarta, Bogor, Senin (15/10).

Ia menambahkan, yang disebut El Nino adalah tidak hujan atau kekeringan. Namun saat ini banyak wilayah telah memasuki musim hujan seperti di Kalimantan dan Sumatera. Bahkan di pulau Jawa mulai hujan secara bertahap.

Kendati demikian, terkait sikap waspada diakui Amran telah dilakukan pihaknya sejak tiga tahun lalu. Mitigasi yang dilakukan bukan lagi secara mendadak saat El Nino terjadi.

Antisipasi yang dilakukan demi menjaga produksi pangan saat El Nino adalah dengan membangun embung, mengoptimalkan sungai-sungai, pompanisasi, pembangunan long storage serta membangun small dam. Ia melanjutkan, pihaknya bersama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun 3,4 juta irigasi tersier. Irigasi tersebut merupakan proyek pembangunan baru maupun merevitalisasi yang selama ini terbengkalai.

"Kerusakan ini 25 tahun tapi diselesaikan 1,5 tahun," ujar dia.

Untuk diketahui, prediksi produksi padi pada tahun ini sebesar 83 juta ton Gabah Kering Giling (GKG), setara 48 juta ton beras dari luas panen 15,95 juta hektare. Sementara konsumsi beras tahun 2018 sebesar 30 juta ton.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement