Senin 15 Oct 2018 13:46 WIB

Sinar Mas Salurkan Bantuan Rp 300 Miliar untuk Sulteng

Nantinya sebagian besar bantuan tersebut akan diwujudkan dalam bentuk rumah.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Gita Amanda
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Board Member of Sinar Mas Franky Oesman Widjaja usai penandatangan MOU bantuan terhadap korban bencana Sulteng pada Senin, (15/10) di Mabes TNI.
Foto: Rizky Suryarandika/REPUBLIKA
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Board Member of Sinar Mas Franky Oesman Widjaja usai penandatangan MOU bantuan terhadap korban bencana Sulteng pada Senin, (15/10) di Mabes TNI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan Sinar Mas melalui Yayasan Buddha Tzu Chi menyalurkan bantuan pada korban bencana di Sulawesi Tengah (Sulteng) hingga 300 miliar rupiah. Nantinya sebagian besar bantuan tersebut akan diwujudkan dalam bentuk rumah.

Wakil Ketua Yayasan Budha Tzu Chi sekaligus Board Member of Sinar Mas, Franky Oesman Widjaya mengaku prihatin dengan kondisi korban bencana. Oleh karena itu, pihaknya merancang rencana bantuan korban dalam tiga tahap yaitu jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Untuk jangka pendek, pihaknya menyalurkan makanan, tempat tinggal sementara dan pengobatan.

"Kalau bisa ada rumah sakit dikerjasamakan kirim medis bergilir supaya bisa berkelanjutan," katanya pada wartawan dalam penyerahan bantuan melalui TNI di Mabes TNI untuk korban bencana pada Senin (15/10).

Sedangkan jangka menengahnya ialah memperkuat tenda semi permanen. Tujuannya agar bisa lebih bertahan lama dalam kondisi cuaca apapun. Kemudian, jangka panjangnya dengan pembangunan rumah permanen bagi korban bencana.

"Rumahnya harus layak tinggal seperti kita tinggali. Di Aceh juga kami bangun ada goncangan masih tangguh," ujarnya.

Nantinya Sinar Mas tak hanya membangun rumah saja. Melainkan termasuk dengan rumah ibadah, taman dan infrastruktur menuju ke sana. Pembangunan rumah melibatkan TNI agar cepat rampung  akhir tahun ini.

"Lengkap kami bangun satu cluster 500-800 rumah. Total tiga ribu rumah dibangun bersama TNI," sebutnya.

Warga yang mendapat rumah pun akan diseleksi supaya tepat sasaran. Sehingga hanya warga yang benar-benar tidak mampu yang menerimanya.

"Nanti diseleksi lewat Pemda (Pemerintah Daerah) setempat juga untuk verifikasi," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement