Ahad 14 Oct 2018 12:10 WIB

Sistem Kelistrikan di Palu Mulai Pulih

Sebanyak 45 penyulang telah dipulihkan.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Muhammad Hafil
Petugas PLN melakukan perbaikan jaringan listrik di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (12/10).
Foto: Antara/Mohamad Hamzah
Petugas PLN melakukan perbaikan jaringan listrik di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (12/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelistrikan di wilayah terdampak bencana gempabumi, likuifaksi dan tsunami di Palu, Donggala dan Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, terus meningkat. Berdasarkan laporan PT PLN (Persero), tujuh gardu induk dan 1.910 gardu distribusi telah beroperasi.

Sebanyak 45 penyulang (feeder) yang berhasil dipulihkan 100 persen oleh tim gabungan PT PLN juga telah memasok listrik bagi pelanggan prioritas, seperti perkantoran, rumah sakit, bank, SPBU, pusat ekonomi dan tempat ibadah

"Berdasarkan laporan PT PLN hari ini, 101 mega watt (MW) daya telah tersedia untuk Palu, sementara beban puncak sistem Sulawesi Tengah sebesar 70 MW. Selain itu, 76 unit Genset juga telah tiba di Palu dan 54 unit telah didistribusikan ke berbagai wilayah di Palu, Donggala dan Sigi," terang Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi, Ahad (14/10).

Genset ini juga memberikan tambahan suplai listrik. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pasokan listrik telah pulih hampir 90 persen, hampir 5 persen diantaranya dipasok dari Genset yang beroperasi.

Sedikitnya 17 alat berat berupa crane, 15 truk, 315 mobil dan 55 sepeda motor menjadi fasilitas pendukung selama masa pemulihan kelistrikan di wilayah bencana. Sebanyak 1.047 relawan PLN dari seluruh Indonesia dengan berbagai latar belakang keahlian juga bahu membahu dalam proses pemulihan ini.

Pulihnya sistem kelistrikan ini terlihat dari menggeliatnya aktivitas di berbagai sarana dan fasilitas umum yang listriknya sudah menyala.

"Aktivitas perhotelan, rumah makan dan warung-warung berangsur normal. Ini menunjukkan geliat ekonomi juga terus tumbuh," kata Agung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement