REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Direktur Bisnis Regional Sulawesi PLN, Syamsul Huda, menargetkan aliran listrik di wilayah terdampak bencana dapat pulih 100 persen pada pekan depan. Saat ini, dari 2.161 gardu distribusi yang ada, gardu yang sudah pulih sebanyak 1.918 gardu atau 88,8 persen dari total keseluruhannya.
"Jumlah gardu (distribusi) yang ada itu 2.211 gardu. Itu yang tidak bisa dioperasikan kembali karena memang pelanggannya sudah tidak ada, di situ rusak berat, ada 50 gardu," ungkap Huda kepada Republika di Kantor PLN Palu, Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), Sabtu (13/10).
Dengan adanya 50 gardu yang rusak berat, kata Huda, pihaknya akan memulihkan 2.161 gardu distribusi yang ada. Ia menargetkan seluruh gardu distribusi dapat selesai diperbaiki pada pekan depan.
"Ini sudah mendekati 90 persen. Jadi dalam waktu yang tidak terlalu lama ya, tinggal 10 persen lagi itu, mudah-mudahan minggu depan selesai," terangnya.
Tim PLN bersiap memperbaiki sejumlah jaringan listrik yang rusak di wilayah terdampak gempa di Sulawesi Tengah.
Ia juga menjelaskan, saat ini, tujuh gardu induk yang ada di Sulteng sudah pulih 100 persen. Demikian pula dengan 45 penyulang yang ada di Sulteng sudah berhasil pulih 100 persen. Penyulang berguna sebagai saluran jaringan PLN yang mengalirkan listrik dari gardu induk ke masyarakat. Gardu induk dan penyulang ini sudah mulai beroperasi penuh sejak H+10 terjadinya bencana gempa bumi dan tsunami di Sulteng.
"Kalau gardu induk sama penyulang sudah 100 persen. Tinggal sekarang kita menginjak ke gardunya," jelas dia.
Huda tak memungkiri, untuk saat ini memang masih ada wilayah yang belum kembali mendapatkan aliran listrik dari PLN. Itu terjadi karena jaringan listrik di lokasi-lokasi tersebut roboh. Untuk mengatasinya, PLN mendistribusikan genset-genset yang mereka miliki.
"Per H+12 genset yang disediakan PLN itu ada 66, yang digunakan ada 55. Ini untuk mengatasi tempat-tempat yang belum mendapatkan listrik dari jaringan PLN karena memang jaringannya masih belum bisa pulih 100 persen," kata Huda.